Sunday, December 3, 2017

Makalah



BAB I
MAKALAH
A.    Pengertian Makalah
Pengertian Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah tersebut ditulis untuk disajikan dalam forum ilmiah atau tugas-tugas terstruktur. Makalah merupakan salah satu jenis karangan yang memiliki ciri atau sifat ilmiah yaitu: objektif, tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis.Nah akhirnya kita mengerti akan pengertian makalah
B.    Kriteria Makalah
Kriteria makalah , sebagai suatu karya ilmiah, makalah yang baik atau berkualitas akan dilihat dari kriteria kualitas makalah sebagai berikut :
1.    Signifikansi masalah/topik yang dibahas
2.    Kejelasan tujuan pembahasan
3.    Kelogisan pembahasan, dan
4.    Kejelasan pengorganisasian pembahasannya




C.    Jenis Makalah
1.     Jenis makalah deduktif
Makalah dedukatif  merupakan makalah yang tulisannya didasarkan pada kajian teoretis (pustaka yang relevan dengan masalah yang dibahas)
2.     Jenis makalah induktif
Makalah induktif merupakan makalah yang disusun berdasarkan data empiris, diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas.
3.     Jenis makalah campuran
Makalah campuran merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis digabung data  empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas.
D.    Sistematika Penulisan Makalah
1.     Isi / sistematika penulisan makalah sebagai karya ilmiah meliputi:
1)     Sistematika penulisan makalah  Bagian Awal
2)     Bagian awal mencakup ,Halaman sampul,Daftar isi , dan Daftar tabel dan gambar (jika ada)
2.     Sistematika penulisan makalah Bagian Inti Bagian inti mencakup:  Pendahuluan ( yang menguraikan tentang: Latar belakang penulisan makalah atau topik bahasan. dan Tujuan penulisan makalah,) Teks utama; dan Penutup .
3.     BagianAkhir
Bagian Akhir mencakup: Daftar Rujukan, dan Lampiran (jika ada).



BAB II
RESUME
A.     Pengertian Resume
Resume atau Ringkasan adalah suatu cara yang ekfektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi. Sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi ringkasan merupakan keterampilan memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
B.     Perbedaan Resume, Rangkuman Dan Ikhtisar
Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok atau intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang pendek. Suatu rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.
Ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan (resume) dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil bentuk kecil dari karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil ikhtisar bebas mengambil kata-kata asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.
C.     Langkah-Langkah Membuat Ringkasan (Resume)
1.   Membaca Teks Atau Naskah Yang Asli
Pada dasarnya sebelum kita membuat karya tulis dengan teknik studi kepustakaan (sumber data berdasarkan buku), yang perlu ditanamkan pada diri kita adalah menyukai membaca. Ingat pepatah “Buku Adalah Jendela Dunia” gak? Semakin banyak kita membaca buku maka semakin banyak hal yang kita ketahui. Bagi mahasiswa wajib hukumnya untuk menyukai membaca. Kenapa? Kalau mengingat tugas akhir atau kriteria kelulusan kita yaitu membuat skripsi, sangat perlu untuk membaca banyak buku referensi yang terkait dengan skripsi demi menghasilkan skripsi yang baik dan berkualitas serta akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri nantinya jika kita benar-benar berhasil.
Nah kalau sudah menyukai membaca, maka gak akan ada kendala besar dalam membuat ringkasan (resume) karena membaca teks/naskah asli dalam proses pembuatan resume ini tidak cukup hanya sekali. Membaca naskah asli harus berulang kali sampai kita memahami keseluruhan isi dan memahami maksud si penulis. Belum lagi jika naskah aslinya memiliki istilah-istilah yang sukar dipahami, maka itu perlu juga digarisbawahi kata yang sulit dimengerti dan mencari tahu apa maknanya agar menambah pemahaman kita. Membaca naskah aslinya juga harus sampai tuntas agar kita mendapatkan gambaran umum dan sudut pandang dari si penulis.
2.   Menentukan dan Mencatat Gagasan Utama
Setelah memahami maksud dari si penulis, kemudian kita harus mampu menemukan pokok-pokok tulisan. Baca kembali dan lebih dimengerti lagi paragraf demi paragrafnya, bagian demi bagiannya, untuk selanjutnya dikonkritkan dalam bentuk poin-poin penting yang disebut gagasan utama. Gagasan utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam tulisan. Gagasan utama sama saja dengan ide pokok. Jika yang mau dibuat resume adalah sebuah jurnal, maka kita tidak harus mencatat semua gagasan utama di setiap paragraf jurnal aslinya. Kenapa? Tidak semua paragraf yang ada dijurnal memiliki gagasan utama karena di dalam jurnal banyak terdapat kutipan-kutipan seseorang dan data-data sedangkan gagasan utama itu sendiri berasal dari kalimat utama yang merupakan pemikiran murni dari si penulis bukan berupa opini, kutipan ataupun data.
Meski begitu, setidaknya dari beberapa paragraf ada kalimat-kalimat yang mewakili pokok dari tulisan atau sebagai gagasan utamanya. Tentukan gagasan utama yang esensial agar nantinya saat kita menulis resume tidak melebar dan tidak terlalu panjang. Kemudian setelah gagasan-gagasan utama telah kita catat semua, gagasan-gagasan itu harus disusun teratur atau sesuai dengan urutan isi jurnal. Lihat bagian daftar isi untuk memastikan urutan isi jurnal yang benar.

3.   Mulai Menulis Ringkasan (Resume)
Pergunakanlah gambaran umum tentang keseluruhan isi jurnal/naskah yang telah terbayang diotak kita dan hasil pencatatan gagasan utama tadi untuk dibuat resume. Ingat yah, urutan paragraf untuk pembuatan resume harus sesuai dengan naskah aslinya. Kalau di jurnal biasanya kan banyak sub babnya, kita gak perlu ikutin jurnal untuk membuat poin-poin sub bab juga karena resume merupakan ringkasan singkat jadi buatlah resume dalam bentuk paragraf demi paragraf saja. 
Tapi memang ada juga yang cara pembuatan resume jurnal  dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibuat namun saya lebih memilih dalam bentuk kalimat paragraf per paragraf agar terlihat lebih berkesinambungan ketika dibaca. Kemudian kalimat-kalimat dalam resume yang kita buat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari naskah aslinya.
Tetapi kita tidak boleh menyelipkan pendapat pribadi kita di dalam resume apalagi jika pendapat tersebut berlawanan dengan isi jurnal asli, haram hukumnya. Pembuat resume hanya boleh menulis yang sesuai dengan jalan pemikiran si penulis asli. Jika gagasan-gagasan kita masih terasa rancu, silakan liat naskah aslinya lagi. Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan kalimat asli penulisnya karena kalimat asli penulisnya hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting (merupakan kaidah, kesimpulan, ataupun perumusan padat).
Tidak perlu menggunakan bahasa tingkat dewa (bahasa yang sulit dimengerti) dalam membuat resume agar resume kita bisa dibaca oleh siapa saja tanpa memandang status pendidikan. Kalau kita menggunakan terlalu banyak istilah asing, terkesan  lebay dan hanya orang-orang yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi saja yang paham sedangkan yang dibawah itu tidak akan paham. Akan lebih baik jika tulisan kita bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat,  jadi gunakan bahasa yang mudah dicernah oleh siapapun. Dan saat kita sedang membuat resume, hindari juga kutipan. Kutipan yang berada pada jurnal adalah kutipan milik si penulis jurnal karena si penulis membuat jurnal atas dasar melakukan penelitian dengan menggunakan teori dari orang yang dikutipnya.
Kita sebagai pembuat resume tidak berhak untuk mengutip lagi apa yang telah dikutipkan oleh si penulis asli karena kita tidak melakukan penelitian sungguhan, kita hanya meringkas dari jurnal miliknya. Dalam pembuatan resume gak perlu membuat kalimat yang bertele-tele dan gak perlu berpanjang lebar menjelaskan karena penjelasan secara mendetail sudah ada di dalam naskah asli. Jadi buatlah tulisan ringkasan yang padat tapi mewakili keseluruhan isi. 
4.   Membaca Kembali Ringkasan (Resume) Yang Telah Dibuat
Setelah selesai membuat resume, baca kembali resume kita untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan atau tidak. Resume juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakan ejaan dan tanda baca yang tepat. Kemudian periksa kembali apakah resume buatan kita bersesuaian dengan naskah asli atau tidak.
Contoh:
RESUME
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA MAHASISWA PGSD
Trimurti
Jurnal Kependidikan Vol.39, No.2, November 2009 Universitas Negeri Semarang

Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, seringkali banyak mahasiswa yang enggan untuk bertanya kepada dosen saat ia merasa kurang memahami materi yang sedang dipelajari sehinggaa suasana kelas menjadi pasif. Strategi pengajar (dosen) untuk membangun keaktifan mahasiswa adalah dengan melibatkan mahasiswa ke dalam diskusi. Akan tetapi strategi ini masih belum bisa terealisasikan secara sempurna dikarenakan hanya beberapa mahasiswa yang menonjol saja yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung, sedangkan sebagian besar mahasiswa yang lain hanya mampu terdiam menyimak. Suasana kelas perlu dirancang agar seluruh mahasiswa mampu berinteraksi satu sama lain untuk menyelesaikan tugas maupun memecahkan masalah yang diberikan oleh pengajar (dosen).
Cooperative Learning  merupakan strategi pembelajaran yang berhasil dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mencapai hasil yang maksimal dengan menerapkan lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam model Cooperative Learning perlu adanya penggunaan teknologi berupa komputer agar mahasiswa terampil dalam memanfaatkan media komputer dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi, tetapi juga keterampilan berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara mengunakan tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas kelompok dan individu.
Dari hasil analisis, sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori terampil, 22% cukup terampil, 19% sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak terampil dalam pemanfaatan media komputer. Maka hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh keterampilan berproses dalam penerapan model Cooperative Learning berbantu komputer terhadap hasil belajar mahasiswa adalah cukup besar. Dimana keterampilan berproses ini dinilai dari cara presentasi dan hasil tugas kelompok mahasiswa.
Belajar akan efektif jika situasi kondusif terwujud saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu berupa interaksi positif antara dosen dan mahasiswa ataupun antar mahasiswa di dalam kelas. Dalam kondisi yang kondusif ini, mahasiswa menjadi tertantang untuk bertanya, mengerjakan tugas, mengungkapkan pendapat/ide, serta menanggapi sesuatu karena mahasiswa merasa nyaman dan tidak takut untuk melakukan suatu kesalahan di dalam proses belajar. Berdasarkan uji banding antara dua model pembelajaranpun didapatkan kesimpulan bahwa model Cooperative Learning lebih efektif dibanding model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
 Model Cooperative Learning  mampu menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran mahasiswa. Dengan model Cooperative Learning, mahasiswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk belajar dan bertanggung jawab akan keberhasilan belajar semua anggota kelompok. Ada 3 manfaat yang akan didapatkan mahasiswa pada penggunaan model Cooperative Learning ini, yaitu; penghargaan terhadap kelompok yang berhasil, tanggung jawab masing-masing anggota kelompok serta kesamaan kesempatan untuk berhasil.

NB : Pada  bagian kepala resume biasakan untuk mencantumkan nama penulis jurnal, tahun terbit jurnal, judul jurnal, dan lokasi terbit jurnalnya ya agar yang baca gak perlu bolak balik nyariin apa jurnal aslinya.


BAB III
JURNAL
A.    Pengertian Jurnal
Jurnal (journal) adalah alat untuk mencatat setiap transaksi yang telah dilakukan. Jurnal adalah catatan harian transaksi atau peristiwa finansial suatu entitas (an entity) berdasarkan urutan waktu (chronological).
B.    Kerangka pembuatan Jurnal
1.  JUDUL
Setipa jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Misalnya, judul  “Laporan Lab Informatika”. Dengan judul seperti itu, maka tidak pembaca yang mau membacanya karena tidak menggambarkan isi jurnal. Contoh judul yang jelas, misalnya “Jenis Data Pada Pentium Dan Power Pc” .  Judul ini sudah sedikit banyak melaporkan isi dari jurnal.

2.   ABSTRAK
Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Jangan gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyususn deskripsi singkat tengtang jurnal yang telah kita buat.

3.   PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah pernyataan  dari kasus yang kita selidiki, yang memeberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifikasi kita dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah, seperti ringkasan dari  setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana sebuah percobaan akan mambantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan dari sumber lain harus menjadi kutipan.
Catatan : jangan membuat pendahuluan terlalu luas. Ingat saja bahwa kita menulis jurnal untuk rekan yang juga memiliki pengetahuan yang sama dengan kita.

4.   BAHAN dan METODE
Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengantahuan dan teknik dasar agar bisa dipublikasikan.

5.   HASIL
Di sini peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakn teks naratif, tabel, atau gambar. Ingat hanya hasil yang disajikan, tidak semua interpretasi data atau kesimpulan dari data dalam bagian ini. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus lengkap teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Jangan ulangi secara panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.

6.   PEMBAHASAN
Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat dilihar jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu harus merujuk pada perbedaan besar atau kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil yang negatif juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk di ubah dalam penelitian kita.

7.   KESIMPULAN
Bagian ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan berhubungan kembali pada pernyataan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian  pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari penelitian ini, meski pun hanya rincian spedifik.



8.   DAFTAR PUSTAKA
Semua informsi (KUTIPAN) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutif benar-benar disebutkan pada jurnal yang kita buat.



BAB IV
SKRIPSI

A.    Pengertian Skripsi

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan atau berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana (S1) yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu. Penelitian adalah keseluruhan kegiatan baik di dalam pikiran maupun dalam kegiatan nyata yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan suatu masalah di bidang ilmu pengetahuan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi.
Skripsi juga dapat dipahami dengan karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
B.    Tujuan dan Kegunaan Skripsi
Tujuan dan kegunaan skripsi yaitu menyajikan hasil-hasil temuan penelitian secara ilmiah yang berguna bagi pengembangan ilmu dan atu kepentingan praktis administrasi negara dan komunikasi.
C.    Karakteristik Skripsi
Skripsi yang disusun mahasiswa harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.    Merupakan hasil karya asli, bukan jiplakan bagi sebagian atau secara keseluruhan (dibuat pernyataan di atas kertas segel bermaterai Rp. 6.000,00).
2.    Mempunyai relevansi dengan Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
3.    Mempunyai manfaat teoritis atau praktis.
4.    Sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan.
5.    Menggunakan bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
Selain itu juga:
1) Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah pendidikan.
2) Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa.
3) Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.
4) Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
D.    Persyaratan Penyusunan Skripsi
Untuk melakukan penyusunan skripsi, mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.     Telah lulus mata kuliah dengan beban studi 110 sks (sesuai dengan persyarata kampus masing-masing).
2.     Nilai D tidak lebih dari 20% dan tidak ada nilai E.
3.     Telah lulus mata kuliah yang diwajibkan.
4.     Memenuhi persyaratan administrasi keuangan yang telah ditentukan.
E.     Dosen Pembimbing
1.  Persyaratan Dosen Pembimbing
a)  Pembimbing skripsi adalah Dosen Tetap Fakultas tertentu.
b)  Dosen Pembimbing Skripsi terdiri dari dua, yaitu Dosen Pembimbing I (Utama) dan Dosen Pembimbing II (Pendamping Pembimbing Utama).
c)  Dosen Pembimbing I serendah-rendahnya Rektor yang telah lulus Pasca Sarjana (S-2). Sedangkan Dosen Pembimbing II serendah-rendahnya Asisten dengan pengalaman kerja 5 tahun.
d)  Setiap Dosen Pembimbing, membimbing sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing kecuali karena suatu hal.
2.    Tugas Dosen Pembimbing
a)  Membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam menyususn proposal skripsi.
b)  Menandatangani proposal skripsi apabila telah disetujui.
c)  Membimbing dan mengarahkan mahasiswa dalam penelitian dan penyusunan skripsi.
d)  Menandatangani berita acara konsultasi bimbingan skripsi.
e)  Menandatangani draf skripsi apabila telah disetujui untuk ujian skripsi.
f)   Hadir pada saat ujian skripsi.
g)  Menandatangani pengesahan skripsi yang telah selesai diuji dan direvisi.
F.     Sistematika Penulisan Skripsi
1.    BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah : berupa pengantar mengenai arti penting topik tersebut untuk diteliti, alur berpikir hingga muncul permasalahan, yang diakhiri oleh perumusan masalah yang berbentuk kalimat tanya
B. Tujuan Penelitian : berisi tujuan diadakannya penelitian tersebut
C. Manfaat Penelitian : berisi manfaat teoritis dan manfaat praktis
2.    BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Variabel terikat / kriterium : berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
B. Variabel bebas / prediktor : berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek / dimensi / komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
C. Subjek Penelitian : untuk menggambarkan subjek penelitian — berisi pengertian, karakteristik dsb) mengenai subjek penelitian (misal : remaja, ibu rumah tangga, waria, pekerja seks komersil, dsb)
D. Hubungan antara Variabel A dengan B atau Perbedaan pada variabel A berdasarkan variabel B : berupa dinamika yang menggambarkan keterkaitan antara variabel A clan Variabel B (baik berupa hubungan, pengaruh, atau perbedaan), sehingga nantinya dapat ditarik suatu hipotesis
E. Hipotesis
3.    BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi variabel-variabel penelitian : berisi variabel apa saja yang ada dalam penelitian tersebut
B. Definisi operasional variabel-variabel penelitian : bentuk operasional dari variabel-variabel yang digunakan, biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan (bagaimana cara mengukur) & penilaian alat ukur (semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi …….)
C. Subjek penelitian : berisi karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, juga diberi penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling yang digunakan
D. Teknik pengumpulan data : teknik dan alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data dan setiap alat ukur yang digunakan perlu dijelaskan
E. Validitas dan reliabilitas alat pengumpul data : berisi pengertian mengenai konsep validitas dan reliabilitas serta teknik yang dilakukan. Jika menggunakan alat ukur yang sudah ada, hasil uji validitas dan reliabilitasnya harap ditulis.
F. Teknik analisis data : teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian
4.    BAB IV PENUTUP
A. Simpulan : berupa poin-poin yang berisi hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian dan hasil tambahan lainnya.
B. Saran : saran untuk subjek atau pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian, juga untuk penelitian selanjutnya
Daftar Pustaka
Lampiran

No comments:

Makalah: Mahabbah, Makrifah

BAB I PENDAHULUAN   A.      Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia larut dan terbuai dalam din...