BAB I
MAKALAH
A. Pengertian Makalah
Pengertian
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu
masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan
disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah tersebut ditulis untuk
disajikan dalam forum ilmiah atau tugas-tugas terstruktur. Makalah merupakan
salah satu jenis karangan yang memiliki ciri atau sifat ilmiah yaitu: objektif,
tidak memihak, berdasarkan fakta, sistematis, dan logis.Nah akhirnya kita
mengerti akan pengertian makalah
B. Kriteria Makalah
Kriteria makalah , sebagai suatu karya
ilmiah, makalah yang baik atau berkualitas akan dilihat dari kriteria kualitas
makalah sebagai berikut :
1.
Signifikansi
masalah/topik yang dibahas
2.
Kejelasan tujuan
pembahasan
3.
Kelogisan
pembahasan, dan
4.
Kejelasan
pengorganisasian pembahasannya
C. Jenis Makalah
1. Jenis
makalah deduktif
Makalah dedukatif merupakan
makalah yang tulisannya didasarkan pada kajian teoretis (pustaka yang relevan
dengan masalah yang dibahas)
2. Jenis
makalah induktif
Makalah induktif merupakan makalah yang
disusun berdasarkan data empiris, diperoleh dari lapangan yang relevan dengan
masalah yang dibahas.
3. Jenis
makalah campuran
Makalah campuran merupakan makalah yang
penulisannya didasarkan pada kajian teoretis digabung data empiris yang
relevan dengan masalah yang dibahas.
D. Sistematika Penulisan Makalah
1. Isi
/ sistematika penulisan makalah sebagai karya ilmiah meliputi:
1) Sistematika
penulisan makalah Bagian Awal
2) Bagian
awal mencakup ,Halaman sampul,Daftar isi , dan Daftar tabel dan gambar (jika
ada)
2. Sistematika
penulisan makalah Bagian Inti Bagian inti mencakup: Pendahuluan ( yang
menguraikan tentang: Latar belakang penulisan makalah atau topik bahasan. dan
Tujuan penulisan makalah,) Teks utama; dan Penutup .
3. BagianAkhir
Bagian
Akhir mencakup: Daftar Rujukan, dan Lampiran (jika ada).
BAB II
RESUME
A. Pengertian
Resume
Resume atau Ringkasan adalah suatu cara yang ekfektif untuk
menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. Sebuah ringkasan
bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan
mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta
ilustrasi. Sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta
pendekatannya yang asli. Jadi ringkasan merupakan keterampilan memproduksi
hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat.
B. Perbedaan
Resume, Rangkuman Dan Ikhtisar
Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok atau intisari suatu
karangan atau buku menjadi bentuk yang pendek. Suatu rangkuman tidak boleh
mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.
Ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan (resume) dilihat dari
tujuannya, keduanya mengambil bentuk kecil dari karangan panjang. Perbedaannya
ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu,
terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil ikhtisar bebas mengambil
kata-kata asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut.
C. Langkah-Langkah Membuat Ringkasan (Resume)
1.
Membaca Teks Atau Naskah Yang Asli
Pada dasarnya sebelum kita membuat karya tulis dengan teknik
studi kepustakaan (sumber data berdasarkan buku), yang perlu ditanamkan pada
diri kita adalah menyukai membaca. Ingat pepatah “Buku Adalah Jendela Dunia”
gak? Semakin banyak kita membaca buku maka semakin banyak hal yang kita
ketahui. Bagi mahasiswa wajib hukumnya untuk menyukai membaca. Kenapa? Kalau
mengingat tugas akhir atau kriteria kelulusan kita yaitu membuat skripsi,
sangat perlu untuk membaca banyak buku referensi yang terkait dengan skripsi
demi menghasilkan skripsi yang baik dan berkualitas serta akan menjadi sebuah
kebanggaan tersendiri nantinya jika kita benar-benar berhasil.
Nah kalau sudah menyukai membaca, maka gak akan ada kendala
besar dalam membuat ringkasan (resume) karena membaca teks/naskah asli
dalam proses pembuatan resume ini tidak cukup hanya sekali. Membaca
naskah asli harus berulang kali sampai kita memahami keseluruhan isi dan
memahami maksud si penulis. Belum lagi jika naskah aslinya memiliki
istilah-istilah yang sukar dipahami, maka itu perlu juga digarisbawahi kata
yang sulit dimengerti dan mencari tahu apa maknanya agar menambah pemahaman
kita. Membaca naskah aslinya juga harus sampai tuntas agar kita mendapatkan
gambaran umum dan sudut pandang dari si penulis.
2.
Menentukan dan Mencatat Gagasan
Utama
Setelah memahami maksud dari si penulis, kemudian kita harus
mampu menemukan pokok-pokok tulisan. Baca kembali dan lebih dimengerti lagi
paragraf demi paragrafnya, bagian demi bagiannya, untuk selanjutnya
dikonkritkan dalam bentuk poin-poin penting yang disebut gagasan utama. Gagasan
utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam tulisan. Gagasan utama sama saja
dengan ide pokok. Jika yang mau dibuat resume adalah sebuah jurnal, maka
kita tidak harus mencatat semua gagasan utama di setiap paragraf jurnal aslinya.
Kenapa? Tidak semua paragraf yang ada dijurnal memiliki gagasan utama karena di
dalam jurnal banyak terdapat kutipan-kutipan seseorang dan data-data sedangkan
gagasan utama itu sendiri berasal dari kalimat utama yang merupakan pemikiran
murni dari si penulis bukan berupa opini, kutipan ataupun data.
Meski begitu, setidaknya dari beberapa paragraf ada
kalimat-kalimat yang mewakili pokok dari tulisan atau sebagai gagasan utamanya.
Tentukan gagasan utama yang esensial agar nantinya saat kita menulis resume
tidak melebar dan tidak terlalu panjang. Kemudian setelah gagasan-gagasan utama
telah kita catat semua, gagasan-gagasan itu harus disusun teratur atau sesuai
dengan urutan isi jurnal. Lihat bagian daftar isi untuk memastikan urutan isi
jurnal yang benar.
3.
Mulai Menulis Ringkasan (Resume)
Pergunakanlah gambaran umum tentang keseluruhan isi
jurnal/naskah yang telah terbayang diotak kita dan hasil pencatatan gagasan
utama tadi untuk dibuat resume. Ingat yah, urutan paragraf untuk
pembuatan resume harus sesuai dengan naskah aslinya. Kalau di jurnal
biasanya kan banyak sub babnya, kita gak perlu ikutin jurnal untuk membuat
poin-poin sub bab juga karena resume merupakan ringkasan singkat jadi
buatlah resume dalam bentuk paragraf demi paragraf saja.
Tapi memang ada juga yang cara pembuatan resume jurnal
dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibuat namun saya lebih memilih dalam
bentuk kalimat paragraf per paragraf agar terlihat lebih berkesinambungan
ketika dibaca. Kemudian kalimat-kalimat dalam resume yang kita buat
adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari
naskah aslinya.
Tetapi kita tidak boleh menyelipkan pendapat pribadi kita di
dalam resume apalagi jika pendapat tersebut berlawanan dengan isi jurnal
asli, haram hukumnya. Pembuat resume hanya boleh menulis yang sesuai
dengan jalan pemikiran si penulis asli. Jika gagasan-gagasan kita masih terasa
rancu, silakan liat naskah aslinya lagi. Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan
kalimat asli penulisnya karena kalimat asli penulisnya hanya boleh digunakan
bila kalimat itu dianggap penting (merupakan kaidah, kesimpulan, ataupun
perumusan padat).
Tidak perlu menggunakan bahasa tingkat dewa (bahasa yang
sulit dimengerti) dalam membuat resume agar resume kita bisa
dibaca oleh siapa saja tanpa memandang status pendidikan. Kalau kita
menggunakan terlalu banyak istilah asing, terkesan lebay dan
hanya orang-orang yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi saja yang
paham sedangkan yang dibawah itu tidak akan paham. Akan lebih baik jika tulisan
kita bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, jadi gunakan bahasa
yang mudah dicernah oleh siapapun. Dan saat kita sedang membuat resume,
hindari juga kutipan. Kutipan yang berada pada jurnal adalah kutipan milik si
penulis jurnal karena si penulis membuat jurnal atas dasar melakukan penelitian
dengan menggunakan teori dari orang yang dikutipnya.
Kita sebagai pembuat resume tidak berhak untuk
mengutip lagi apa yang telah dikutipkan oleh si penulis asli karena kita tidak
melakukan penelitian sungguhan, kita hanya meringkas dari jurnal miliknya.
Dalam pembuatan resume gak perlu membuat kalimat yang bertele-tele dan
gak perlu berpanjang lebar menjelaskan karena penjelasan secara mendetail sudah
ada di dalam naskah asli. Jadi buatlah tulisan ringkasan yang padat tapi
mewakili keseluruhan isi.
4.
Membaca Kembali Ringkasan (Resume)
Yang Telah Dibuat
Setelah selesai membuat resume, baca kembali resume
kita untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan atau tidak. Resume
juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakan ejaan dan
tanda baca yang tepat. Kemudian periksa kembali apakah resume buatan kita
bersesuaian dengan naskah asli atau tidak.
Contoh:
RESUME
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA MAHASISWA PGSD
IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA MAHASISWA PGSD
Trimurti
Jurnal Kependidikan Vol.39, No.2, November 2009 Universitas Negeri Semarang
Jurnal Kependidikan Vol.39, No.2, November 2009 Universitas Negeri Semarang
Ketika proses pembelajaran
sedang berlangsung, seringkali banyak mahasiswa yang enggan untuk bertanya
kepada dosen saat ia merasa kurang memahami materi yang sedang dipelajari
sehinggaa suasana kelas menjadi pasif. Strategi pengajar (dosen) untuk
membangun keaktifan mahasiswa adalah dengan melibatkan mahasiswa ke dalam
diskusi. Akan tetapi strategi ini masih belum bisa terealisasikan secara
sempurna dikarenakan hanya beberapa mahasiswa yang menonjol saja yang berani
mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung, sedangkan sebagian besar
mahasiswa yang lain hanya mampu terdiam menyimak. Suasana kelas perlu dirancang
agar seluruh mahasiswa mampu berinteraksi satu sama lain untuk menyelesaikan
tugas maupun memecahkan masalah yang diberikan oleh pengajar (dosen).
Cooperative Learning merupakan strategi
pembelajaran yang berhasil dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang
heterogen untuk mencapai hasil yang maksimal dengan menerapkan lima unsur pokok
yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi
personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam model Cooperative
Learning perlu adanya penggunaan teknologi berupa komputer agar
mahasiswa terampil dalam memanfaatkan media komputer dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi, tetapi
juga keterampilan berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara
mengunakan tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas
kelompok dan individu.
Dari hasil analisis,
sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori terampil, 22% cukup terampil, 19%
sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak terampil dalam pemanfaatan media
komputer. Maka hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh keterampilan berproses
dalam penerapan model Cooperative
Learning berbantu komputer terhadap hasil belajar mahasiswa
adalah cukup besar. Dimana keterampilan berproses ini dinilai dari cara
presentasi dan hasil tugas kelompok mahasiswa.
Belajar akan efektif jika
situasi kondusif terwujud saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu berupa
interaksi positif antara dosen dan mahasiswa ataupun antar mahasiswa di dalam
kelas. Dalam kondisi yang kondusif ini, mahasiswa menjadi tertantang untuk
bertanya, mengerjakan tugas, mengungkapkan pendapat/ide, serta menanggapi
sesuatu karena mahasiswa merasa nyaman dan tidak takut untuk melakukan suatu
kesalahan di dalam proses belajar. Berdasarkan uji banding antara dua model
pembelajaranpun didapatkan kesimpulan bahwa model Cooperative Learning lebih efektif dibanding
model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
Model Cooperative Learning
mampu menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran mahasiswa.
Dengan model Cooperative
Learning, mahasiswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk
belajar dan bertanggung jawab akan keberhasilan belajar semua anggota kelompok.
Ada 3 manfaat yang akan didapatkan mahasiswa pada penggunaan model Cooperative Learning ini,
yaitu; penghargaan terhadap kelompok yang berhasil, tanggung jawab
masing-masing anggota kelompok serta kesamaan kesempatan untuk berhasil.
NB : Pada bagian
kepala resume biasakan untuk mencantumkan nama penulis jurnal, tahun terbit
jurnal, judul jurnal, dan lokasi terbit jurnalnya ya agar yang baca gak perlu
bolak balik nyariin apa jurnal aslinya.
BAB III
JURNAL
A. Pengertian Jurnal
Jurnal (journal) adalah alat
untuk mencatat setiap transaksi yang telah dilakukan. Jurnal adalah catatan
harian transaksi atau peristiwa finansial suatu entitas (an entity)
berdasarkan urutan waktu (chronological).
B. Kerangka pembuatan Jurnal
1. JUDUL
Setipa jurnal ilmiah harus memiliki
judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti
jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Misalnya, judul
“Laporan Lab Informatika”. Dengan judul seperti itu, maka tidak pembaca
yang mau membacanya karena tidak menggambarkan isi jurnal. Contoh judul yang
jelas, misalnya “Jenis Data Pada Pentium Dan Power Pc” . Judul ini sudah
sedikit banyak melaporkan isi dari jurnal.
2.
ABSTRAK
Abstrak berbeda dengan ringkasan.
Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi
jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada
jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan
sekitar 250 kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Jangan
gunakan singkatan atau kutipan dalam abstrak. Pada abstrak harus berdiri
sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir. Cara mudah
untuk menulis abstrak adalah mengutip poin-poin paling penting di setiap bagian
jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyususn deskripsi singkat
tengtang jurnal yang telah kita buat.
3.
PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah pernyataan
dari kasus yang kita selidiki, yang memeberikan informasi kepada pembaca untuk
memahami tujuan spesifikasi kita dalam kerangka teoritis yang lebih besar.
Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah,
seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan
bagaimana sebuah percobaan akan mambantu untuk menjelaskan atau memperluas
pengetahuan dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang dikumpulkan
dari sumber lain harus menjadi kutipan.
Catatan : jangan membuat pendahuluan
terlalu luas. Ingat saja bahwa kita menulis jurnal untuk rekan yang juga
memiliki pengetahuan yang sama dengan kita.
4.
BAHAN dan METODE
Bagian ini menjelaskan ketika
percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan,
metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di
alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga
menjelaskan pekerjaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah
bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki
pengantahuan dan teknik dasar agar bisa dipublikasikan.
5.
HASIL
Di sini peneliti menyajikan data yang
ringkas dengan tinjauan menggunakn teks naratif, tabel, atau gambar. Ingat
hanya hasil yang disajikan, tidak semua interpretasi data atau kesimpulan dari
data dalam bagian ini. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus lengkap
teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Jangan ulangi
secara panjang lebar data yang telah disajikan dalam tabel dan gambar.
6.
PEMBAHASAN
Pada bagian ini, peneliti
menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar variabel
percobaan yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat dilihar jelas.
Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau hasil
yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh
peneliti lain. Ingat bahwa setiap percobaan tidak selalu harus merujuk pada
perbedaan besar atau kecenderungan untuk menjadi penting. Hasil yang negatif
juga perlu dijelaskan dan mungkin merupakan sesuatu yang penting untuk di ubah
dalam penelitian kita.
7.
KESIMPULAN
Bagian ini hanya menyatakan bahwa
peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan berhubungan kembali pada
pernyataan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian
pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari
penelitian ini, meski pun hanya rincian spedifik.
8.
DAFTAR PUSTAKA
Semua informsi (KUTIPAN) yang didapat peneliti harus ditulis
sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin
merujuk literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutif benar-benar
disebutkan pada jurnal yang kita buat.
BAB
IV
SKRIPSI
A. Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan karya
tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan atau berupa paparan tulisan
hasil penelitian sarjana (S1) yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam
bidang ilmu tertentu. Penelitian adalah keseluruhan kegiatan baik di dalam
pikiran maupun dalam kegiatan nyata yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
menyelesaikan suatu masalah di bidang ilmu pengetahuan ilmiah dalam rangka
penyusunan skripsi.
Skripsi juga dapat dipahami
dengan karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa
dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi merupakan bukti kemampuan
akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas.
B. Tujuan dan Kegunaan Skripsi
Tujuan dan kegunaan skripsi
yaitu menyajikan hasil-hasil temuan penelitian secara ilmiah yang berguna bagi
pengembangan ilmu dan atu kepentingan praktis administrasi negara dan
komunikasi.
C. Karakteristik Skripsi
Skripsi yang disusun
mahasiswa harus memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Merupakan
hasil karya asli, bukan jiplakan bagi sebagian atau secara keseluruhan (dibuat
pernyataan di atas kertas segel bermaterai Rp. 6.000,00).
2. Mempunyai
relevansi dengan Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.
3. Mempunyai
manfaat teoritis atau praktis.
4. Sesuai
dengan kaidah-kaidah keilmuan.
5. Menggunakan
bahasa Indonesia yang baku, baik dan benar menurut Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD).
Selain
itu juga:
1) Untuk
bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah
pendidikan.
2) Untuk
bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan yang
sesuai dengan program studi mahasiswa.
3) Ditulis
atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.
4) Ditulis
dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
D. Persyaratan Penyusunan Skripsi
Untuk melakukan penyusunan
skripsi, mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Telah
lulus mata kuliah dengan beban studi 110 sks (sesuai dengan persyarata kampus masing-masing).
2. Nilai
D tidak lebih dari 20% dan tidak ada nilai E.
3. Telah
lulus mata kuliah yang diwajibkan.
4. Memenuhi
persyaratan administrasi keuangan yang telah ditentukan.
E. Dosen Pembimbing
1. Persyaratan
Dosen Pembimbing
a) Pembimbing
skripsi adalah Dosen Tetap Fakultas tertentu.
b) Dosen
Pembimbing Skripsi terdiri dari dua, yaitu Dosen Pembimbing I (Utama) dan Dosen
Pembimbing II (Pendamping Pembimbing Utama).
c) Dosen
Pembimbing I serendah-rendahnya Rektor yang telah lulus Pasca Sarjana (S-2).
Sedangkan Dosen Pembimbing II serendah-rendahnya Asisten dengan pengalaman
kerja 5 tahun.
d) Setiap
Dosen Pembimbing, membimbing sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing
kecuali karena suatu hal.
2. Tugas
Dosen Pembimbing
a) Membimbing
dan mengarahkan mahasiswa dalam menyususn proposal skripsi.
b) Menandatangani
proposal skripsi apabila telah disetujui.
c) Membimbing
dan mengarahkan mahasiswa dalam penelitian dan penyusunan skripsi.
d) Menandatangani
berita acara konsultasi bimbingan skripsi.
e) Menandatangani
draf skripsi apabila telah disetujui untuk ujian skripsi.
f) Hadir
pada saat ujian skripsi.
g) Menandatangani
pengesahan skripsi yang telah selesai diuji dan direvisi.
F. Sistematika Penulisan Skripsi
1. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah :
berupa pengantar mengenai arti penting topik tersebut untuk diteliti, alur
berpikir hingga muncul permasalahan, yang diakhiri oleh perumusan masalah yang
berbentuk kalimat tanya
B. Tujuan Penelitian : berisi
tujuan diadakannya penelitian tersebut
C. Manfaat Penelitian :
berisi manfaat teoritis dan manfaat praktis
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Variabel terikat /
kriterium : berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek / dimensi
/ komponen / bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan
indikator dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan
sebagainya
B. Variabel bebas / prediktor
: berisi pengertian atau definisi variabel tersebut, aspek / dimensi / komponen
/ bentuk / gejala dsb dari variabel tersebut yang nantinya dijadikan indikator
dari alat ukur yang digunakan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan sebagainya
C. Subjek Penelitian : untuk
menggambarkan subjek penelitian — berisi pengertian, karakteristik dsb)
mengenai subjek penelitian (misal : remaja, ibu rumah tangga, waria, pekerja
seks komersil, dsb)
D. Hubungan antara Variabel A
dengan B atau Perbedaan pada variabel A berdasarkan variabel B : berupa
dinamika yang menggambarkan keterkaitan antara variabel A clan Variabel B (baik
berupa hubungan, pengaruh, atau perbedaan), sehingga nantinya dapat ditarik
suatu hipotesis
E. Hipotesis
3. BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi
variabel-variabel penelitian : berisi variabel apa saja yang ada dalam
penelitian tersebut
B. Definisi operasional
variabel-variabel penelitian : bentuk operasional dari variabel-variabel yang
digunakan, biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat
ukur yang digunakan (bagaimana cara mengukur) & penilaian alat ukur
(semakin tinggi skor menunjukkan semakin tinggi …….)
C. Subjek penelitian : berisi
karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, juga diberi penjelasan
mengenai populasi, sampel dan teknik sampling yang digunakan
D. Teknik pengumpulan data :
teknik dan alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data dan setiap alat ukur
yang digunakan perlu dijelaskan
E. Validitas dan reliabilitas
alat pengumpul data : berisi pengertian mengenai konsep validitas dan
reliabilitas serta teknik yang dilakukan. Jika menggunakan alat ukur yang sudah
ada, hasil uji validitas dan reliabilitasnya harap ditulis.
F. Teknik analisis data :
teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian
4. BAB IV PENUTUP
A. Simpulan : berupa
poin-poin yang berisi hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian dan
hasil tambahan lainnya.
B. Saran : saran untuk subjek
atau pihak-pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian, juga untuk penelitian
selanjutnya
Daftar Pustaka
Lampiran
No comments:
Post a Comment