6.
Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Beliau adalah
Pembaharu Islam (mujadid) pada abad ini. Karya dan jasa-jasa beliau cukup
banyak dan sangat membantu umat Islam terutama dalam menghidupkan kembali ilmu
Hadits. Beliau telah memurnikan Ajaran islam terutama dari hadits-hadits lemah
dan palsu, meneliti derajat hadits.
1)
Nasab
(Silsilah Beliau)
Nama beliau adalah
Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh al-Albani. Dilahirkan
pada tahun 1333 H di kota Ashqodar ibu kota Albania yang lampau. Beliau
dibesarkan di tengah keluarga yang tak berpunya, lantaran kecintaan terhadap
ilmu dan ahli ilmu.Ayah al Albani yaitu Al Haj Nuh adalah lulusan lembaga
pendidikan ilmu-ilmu syari`at di ibukota negara dinasti Utsmaniyah (kini
Istambul), yang ketika Raja Ahmad Zagho naik tahta di Albania dan mengubah
sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler, maka Syeikh Nuh amat
mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya. Akhirnya
beliau memutuskan untuk berhijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan agamanya
dan karena takut terkena fitnah. Beliau sekeluargapun menuju Damaskus.
Setiba di Damaskus,
Syeikh al-Albani kecil mulai aktif mempelajari bahasa arab. Beliau masuk
sekolah pada madrasah yang dikelola oleh Jum`iyah al-Is`af al-Khairiyah. Beliau
terus belajar di sekolah tersebut tersebut hingga kelas terakhir tingkat
Ibtida`iyah. Selanjutnya beliau meneruskan belajarnya langsung kepada para
Syeikh. Beliau mempelajari al-Qur`an dari ayahnya sampai selesai, disamping itu
mempelajari pula sebagian fiqih madzab Hanafi dari ayahnya.
Syeikh al-Albani juga
mempelajari keterampilan memperbaiki jam dari ayahnya sampai mahir betul,
sehingga beliau menjadi seorang ahli yang mahsyur. Ketrampilan ini kemudian
menjadi salah satu mata pencahariannya.
Pada umur 20 tahun,
pemuda al-Albani ini mulai mengkonsentrasi diri pada ilmu hadits lantaran
terkesan dengan pembahasan-pembahsan yang ada dalam majalah al-Manar, sebuah
majalah yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Kegiatan pertama di
bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul al-Mughni `an Hamli al-Asfar fi
Takhrij ma fi al-Ishabah min al-Akhbar. Sebuah kitab karya al-Iraqi, berupa
takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya` Ulumuddin al-Ghazali.
Kegiatan Syeikh al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya seraya
berkomentar. Sesungguhnya ilmu hadits adalah pekerjaan orang-orang pailit
(bangkrut).
Namun Syeikh
al-Albani justru semakin cinta terhadap dunia hadits. Pada perkembangan
berikutnya, Syeikh al-Albani tidak memiliki cukup uang untuk membeli
kitab-kitab. Karenanya, beliau memanfaatkan Perpustakaan adh-Dhahiriyah di sana
(Damaskus). Di samping juga meminjam buku-buku dari beberapa perpustakaan
khusus. Begitulah,
hadits menjadi kesibukan rutinnya, sampai-sampai beliau menutup kios reparasi
jamnya. Beliau lebih betah berlama-lama dalam perpustakaan adh-Dhahiriyah, sehingga
setiap harinya mencapai 12 jam. Tidak pernah istirahat mentelaah kitab-kitab
hadits, kecuali jika waktu sholat tiba. Untuk makannya, seringkali hanya
sedikit makanan yang dibawanya ke perpustakaan. Akhirnya
kepala kantor perpustakaan memberikan sebuah ruangan khusus di perpustakaan
untuk beliau. Bahkan kemudiaan beliau diberi wewenang untuk membawa kunci
perpustakaan. Dengan demikian, beliau menjadi leluasa dan terbiasa datang
sebelum yang lainnya datang. Begitu pula pulangnya ketika orang lain pulang
pada waktu dhuhur, beliau justru pulang setelah sholat isya. Hal ini
dijalaninya sampai bertahun-tahun.
2)
Pengalaman
Penjara
Syeikh al-Albani
pernah dipenjara dua kali. Kali pertama selama satu bulan dan kali kedua selama
enam bulan. Itu tidak lain karena gigihnya beliau berdakwah kepada sunnah dan
memerangi bid`ah sehingga orang-orang yang dengki kepadanya menebarkan fitnah.
3)
Beberapa
Tugas yang Pernah Diemban
Syeikh al-Albani
Beliau pernah mengajar di Jami`ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) selama
tiga tahun, sejak tahun 1381-1383 H, mengajar tentang hadits dan ilmu-ilmu
hadits. Setelah itu beliau pindah ke Yordania. Pada tahun 1388 H, Departemen
Pendidikan meminta kepada Syeikh al-Albani untuk menjadi ketua jurusan Dirasah
Islamiyah pada Fakultas Pasca Sarjana di sebuah Perguruan Tinggi di kerajaan
Yordania. Tetapi situasi dan kondisi saat itu tidak memungkinkan beliau
memenuhi permintaan itu.
Pada tahun 1395 H
hingga 1398 H beliau kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota Majelis
Tinggi Jam`iyah Islamiyah di sana. Mandapat penghargaan tertinggi dari kerajaan
Saudi Arabia berupa King Faisal Fundation tanggal 14 Dzulkaidah 1419 H.
4)
Beberapa
Karya Beliau
Karya-karya beliau
amat banyak, diantaranya ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa
manuskrip dan ada yang mafqud (hilang), semua berjumlah 218 judul. Beberapa
Contoh Karya Beliau yang terkenal adalah :
1.
Adabuz-Zifaf
fi As-Sunnah al-Muthahharah
2.
Al-Ajwibah
an-Nafi`ah `ala as`ilah masjid al-Jami`ah
3.
Silisilah
al-Ahadits ash Shahihah
4.
Silisilah
al-Ahadits adh-Dha`ifah wal maudhu`ah
5.
At-Tawasul
wa anwa`uhu
6.
Ahkam
Al-Jana`iz wabida`uha
Di samping itu,
beliau juga memiliki kaset ceramah, kaset-kaset bantahan terhadap berbagai
pemikiran sesat dan kaset-kaset berisi jawaban-jawaban tentang pelbagai masalah
yang bermanfaat.
Selanjutnya Syeikh
al-Albani berwasiat agar perpustakaan pribadinya, baik berupa buku-buku yang
sudah dicetak, buku-buku foto copyan, manuskrip-manuskrip (yang ditulis oleh
beliau sendiri ataupun orang lain) semuanya diserahkan ke perpustakaan Jami`ah
tersebut dalam kaitannya dengan dakwah menuju al-Kitab was Sunnah, sesuai
dengan manhaj salafush Shalih (sahabat nabi radhiyallahu anhum), pada saat
beliau menjadi pengajar disana.
5)
Wafatnya
Beliau
wafat pada hari Jum`at malam Sabtu tanggal 21 Jumada Tsaniyah 1420 H atau
bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999 di Yoradania. Rahimallah asy-Syaikh
al-Albani rahmatan wasi`ah wa jazahullahu`an al-Islam wal muslimiina khaira wa
adkhalahu fi an-Na`im al-Muqim
No comments:
Post a Comment