Sunday, November 26, 2017

Konsep Dasar Psikologi



           
I.                  Pendahuluan

A.    Konsep Dasar Psikologi Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam pembangunan bangsa. Karakter suatu
bangsa dibangun melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang bermutu, suatu bangsa menyongsong masa depan yang lebih baik. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proses pendidikan. Salah satunya adalah kualitas guru yang akan terjun langsung di inssitusi pendidikan. Guru diharpakan memiliki kemampuan yang memadai dan memenuhi standar kompetensi sebagai seorang guru yang salah satunya adalah kompetensi ilmu pengatuhan tantang ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan yang perlu dikuasai cukup banyak meliputi ilmu pendidikan, filsafat pendidikan, psikologi pendidikan, psikologi perkembangan dan masih banyak lagi yang perlu dipahami dan dikuasai. Psikologi pendidikan perlu dipelajari oleh guru sebagai pendidik dan mahasiswa sebagai calon guru untuk menunjang keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.[1]
Tidak dapat dirugakan lagi, bahwa sejak anak manusia yang pertama lahir ke dunia, telah ada dilakukan usaha-usaha pendidikan, manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula semenjak manuisa saling bergaul, telah ada usaha-usaha dari orang-orang yang lebih mampu dalam hal hal tertentu untuk mempegaruhi orang-orang lain teman bergaul mereka, untuk kepentingan kemajuan orang-orang bersangkutan itu. Dari uraian ini jelaslah kiranya, bahwa masalah pendidikan adalah masalahnya setiap orang dari dulu hingga sekarang, dan di waktu-waktu yang akan datang.[2]
Adalah keharusan bagi setiap pendidik yang bertanggung jawab, bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang sesuai dengan ‘’keadaan’’ si anak didik. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat memperlakukannya dengan lebih tepat. Karena itu pengatuhan psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik untuk memiliki pengatahuan psikologi pendidikan. Mengigat setiap orang pada sesuatu saat tentu melakukan perbuatan mendidik, maka perlu hakikatnya psikologi pendidikan itu dibutuhkan oleh setiap orang. [3]
1.      Pengertian Psikologi
Kata Psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyhe yang berarti jiwa dan logos
yang berarti ilmu. Dalam perkembangan selanjutnya ilmu jiwa tersebut dianggap terlalu abstrak dan kurang ilmiah sehingga istilah psikologi sebagai ilmu jiwa mulai ditinggalkan. Sejak saat itu psikologi dipahami sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang tidak lagi mempelajari tentang jiwa, tetapi membicarakan tentang gejala-gejala jiwa yang terlihat dan terukur. Sejak saat itu, gejala-gejala kejiwaan tersebut dikenal dengan gejala-gejala psikologis psikis. Gejala gejala psikis atau psikoligis merupakan perwujudan kondisi kejiwaan seorang individu. Oleh sebab itu, mempelajari kondisi psikoligis seorang dapat dilakukan dengan cara melihat dan mengamati gejala gejala yang dimunculkan individu dan terukur. Jadi, psikologi berusaha mempelajari tingkah laku individu sebagai manifestasi kondisi psikis yang dialaminya.[4]
            Muhibbin Syah dalam Sugihartono dkk mengukapkan bahwa psikologi merupakan ilmu pengatuhan yang membahas tentang tingkah laku manusia sebagai individu dan kelompok serta hubungan keduanya dengan lingkungan secara terbuka maupun tertutup. Pengertian tersebut menjelaskan adanya wujud tingkah laku pada individu, yaitu tingkah laku terbuka yang merupakan jenis tingkah laku yang dapat terlihat dan teramati secara langsung seperti berjalan, berbicara, mencatat dan sebagainya. Jenis tingkah laku tertutup merupakan tingkah laku individudapat terlihat secara langsung kasat mata, misalnya keyakinan, perasaan, emosi, dan sebgainya yang membutuhkan alat atau instrument khusus untuk mengatahuinya.[5]
            Menurut Edward Titchener, kesadaran dalam dunia psikolgi penuh berisi wajah, suara, perasaan ( gelap, terang, kasar halus, suara dan ruangan kadang luas kadang sempit , jika orang dewasa menengok masa lalu tampak sangat singkat namun kadang sangat lama. Dunia berisi pikiran, emosi, ingatan. Wundt yakin bahwa yang pernah dipelajari adalah cara kerja mental yang terpusat, seperti: perhatian, maksud serta tujuan yang dimiliki.[6]
            Dari uraian dapat dismpulkan bahwa psikologi : Ilmu yang membicarakan tentang jiwa. Tetapi Jiwa adalah sesuatu yang abstrak, dan yang dapat dilihat hanyalah perilaku, shingga untuk memhami arti psikologi maka dapat diartikan bahwa psikologi sebagai ilmu yang membicarakan tentang jiwa yang termanifestasi dalam tingkah laku
             Tingkah laku dibedakan menjadi dua macam yaitu. Tingkah laku yang tampak (overt behavior) aktivitas motororik, contoh : lari, lompat, berjalan, dn Tingkah laku yang tidak tampak (inner behavior), berupa aktifitas kognitif dan aktfitas emosi), seperti mempersepsi, berpikir, mengigat, merasakan.[7]
2.      Ruang Lingkup Psikologi
Sebagai suatu cabang ilmu, maka psikologi memiliki ruang lingkup tersendiri yaitu:
a.       Psikologi Umum: psikilogi yang mempelajari aktivitas psikis manusia yang tercermin di dalam tingkah laku pada umumnya, yang dewasa , normal dan yang beradab (berkultur)
b.      Psikologi Khusus. Psikolgi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktifitas-aktifitas psikis manusia seperti:
·         Psikologi perkembangan; membicarakan perkembangan psikis manuisa dari bayi smapai tua,
·         Psikologi sosial; tingkah laku yang berhubungan dengan situasi social
·         Pskilogi pendidikan: aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan, contoh bagaimna cara belajar dan seterusnya[8].
Psikologi pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan yang usia sangat muda. Memang pada zaman Horbart dan Pestalozi telah berusaha memasukkan Psikologi dalam lpangan  pendidikan, akan tetapi cara bekerja mereka masih didasarkan atas hasil renugan semata-mata tanpa di uji kebenaranya dengan penyelidikan empiris. Dengan demikian psikologi pendidikan pada zaman Herbart dan Peztalosi masih dalam lingkungan filsafat. Psikologi pendidikan baru merupakan ilmu yang bersifat empiris, baru timbul pada abad ke 20. Thorndike orang yang pertama mengarang buku psikologi pendidikan yang didsarkan atas hasil-hasil penyelididkan empiris expermntail pada tahun 1913[9]
Psikologi pendidikan membahas proses belajar mengajar dari berbagai sudut pandang psikologis siswa dan guru. Psikologi pendidikan memandang guru dan siswa sebagai objek yang menjadi focus pembahasan proses belajar mengajar tersebut, terutama dalam setting pendidikan formal disekolah. Secara lebih khusus, psikologi pendidikan membahas sikap dan tingkah laku sebagai individu, anggota kelompok ,dan hubungan antara keduanya dengan lingkungan sekitar (guru, lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat) dalam proses belajar mengajar.
Tujuan uatama proses pendidikan dan pemebelajaran adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendewasakan manusia. Dalam hal ini adalah siswa sebagai peserta didik. Menurut Winkel psikologi pendidikan membahas tema-tema tentang proses belajar dan jenis-jenis belajar, teori-teosri belajar dan pembelajaran, perkembangan siswa dan motivasi siswa, perbedaan-perbedaan individu, tenaga pendidik atau guru, evaluasi belajar, serta layanan bimbingan dan konseling. Oleh sebab itu focus pembahasan psikologi pendidkan adalah pada kondisi, sikap, dan perilaku siswa dan guru yang terlibat dalam proses pembelajaran. Singkatnya, runag lingkupnya membahas siswa sebagai individu yang melakukan proses belajar dan berbagai perbedaan karakteristik da kebutuhannya sehingga memberikan panduan bagi pendidik dalam mengorganisasikan proses pembelajran dengan tujuan siswa dapat belajar dengan lebih optimal.

Pada umumnya isi atau daerah psikolologi dapat dibagi menjadi 4 golongan:
1.      Pertumbuhan dan perkembangan individu yang dibicarakan diantaranya heriditet dan lingkungan  perlengkapan dasar dan manusia, teori-teori dari pertumbuhan dan perkembangan individu
2.      Masalah belajar (Bahasa Pengajaran) dan perbuatan belajar. Ini termasuk pembatasan belajar bagaimana proses motif dan faktor yang mempengaruhi hasil perbatan belajar, method belajar, teori belajar dan alat perlengkapannya yang akan dibahas secara tuntas dan mendalam lagi mendasar dikemudian.
3.      Pengukuran dan dan penilaian. Prinsip-prinsip dan testing, penggunaannya dalam pengukuran kecerdasan dan hasil hasil perbuatan belajar faedah testing untuk pekerjaan sekolah.
4.      Penyuluhan dan bimbingan. Yang dibicarakan diantaranya dasar-dasar dari penyuluhan dan bimbinga, macamnya serta tujuan-nya termasuk persoalan mental – hygiene di sekolah.[10]
3.      Manfaat psikologi Pendidikan
                        Psikologi Pendidikan membahas tentang siswadengan berbagai karateristiknya dalam belajardan juga guru dalamk mengajar. Psikologi pendidikan juga mengkaji bagaimana pada dasarnya proses belajar mengajar seharusnya terjadi pada siswa, sampai pada penanganan terhadap siswa yang memiliki permasalahan dalam belajar. Oleh sebab itu tujuan atau manfaat psikologi pendidikan secara umum, pada dasarnya sebagai berikut.
1.      Memahami bentuk-bentuk gejala psikologis individu (siswa) seacara umum dalam bentuk sikap dan tingkah laku selama merngikuti proses pembelajaran
2.      Memahami kemampuan kemampuan dan potensi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
3.      Membantu siswa mengembangkan bebrbagai jenis kemampuan dan potensi yang dimiliki dalam bentuk proses-proses pmbelajaran yang berbasis pengembangan siswa
4.      Memahami bagaimana seharusnya pelaksanaan proses belajar dan pembelajaran agar tercapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif
5.      Membantu siswa menyelesaikan program pemebelajaran sehingga dengan pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat memberikan bantuan pada siswa dalam menyelsaikan program-program pemebelajaran sampai tuntas   


[1] Muhammad Irham .dkk, Psikologi Pendidikan (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2013) h.15
[2] Sumardi Suryabrata(Psikologi Pendidikan PT RajaGrafindo Persada 2004) h.1
[3] Sumardi Suryabrata(Psikologi Pendidikan PT RajaGrafindo Persada 2004) h.2
[4] Muhammad Irham .dkk, Psikologi Pendidikan (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2013) h.17
[5] Muhammad Irham .dkk, Psikologi Pendidikan (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2013) h.17
[6] Ulfiani Rahman, Memahami Psikologi dalam Pendidikan (Makassar, Aluddin University Press 2014) h.2  
[7] Ulfiani Rahman, Memahami Psikologi dalam Pendidikan (Makassar, Aluddin University Press 2014) h.3 
[8] Ulfiani Rahman, Memahami Psikologi dalam Pendidikan (Makassar, Aluddin University Press 2014) h.5
[9] Mustaqim Dkk, Psikologi Pendidikan( Jakarta, PT  Melton Putra, 1991) h.5
[10] Mustaqim Dkk, Psikologi Pendidikan( Jakarta, PT  Melton Putra, 1991) h.6

No comments:

Makalah: Mahabbah, Makrifah

BAB I PENDAHULUAN   A.      Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia larut dan terbuai dalam din...