I.
Pendahuluan
A. Konsep Dasar Psikologi Pendidikan
Pendidikan merupakan aspek yang penting
dalam pembangunan bangsa. Karakter suatu
bangsa
dibangun melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang bermutu, suatu bangsa
menyongsong masa depan yang lebih baik. Banyak faktor yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan proses pendidikan. Salah satunya adalah kualitas guru yang
akan terjun langsung di inssitusi pendidikan. Guru diharpakan memiliki
kemampuan yang memadai dan memenuhi standar kompetensi sebagai seorang guru
yang salah satunya adalah kompetensi ilmu pengatuhan tantang ilmu pendidikan.
Ilmu pendidikan yang perlu dikuasai cukup banyak meliputi ilmu pendidikan,
filsafat pendidikan, psikologi pendidikan, psikologi perkembangan dan masih
banyak lagi yang perlu dipahami dan dikuasai. Psikologi pendidikan perlu
dipelajari oleh guru sebagai pendidik dan mahasiswa sebagai calon guru untuk
menunjang keberhasilan proses pendidikan itu sendiri.[1]
Tidak dapat dirugakan lagi, bahwa sejak anak manusia
yang pertama lahir ke dunia, telah ada dilakukan usaha-usaha pendidikan,
manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun dalam cara yang sangat
sederhana. Demikian pula semenjak manuisa saling bergaul, telah ada usaha-usaha
dari orang-orang yang lebih mampu dalam hal hal tertentu untuk mempegaruhi
orang-orang lain teman bergaul mereka, untuk kepentingan kemajuan orang-orang
bersangkutan itu. Dari uraian ini jelaslah kiranya, bahwa masalah pendidikan
adalah masalahnya setiap orang dari dulu hingga sekarang, dan di waktu-waktu
yang akan datang.[2]
Adalah keharusan bagi setiap pendidik yang
bertanggung jawab, bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam
cara yang sesuai dengan ‘’keadaan’’ si anak didik. Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat
memperlakukannya dengan lebih tepat. Karena itu pengatuhan psikologi mengenai
anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi
setiap pendidik untuk memiliki pengatahuan psikologi pendidikan. Mengigat
setiap orang pada sesuatu saat tentu melakukan perbuatan mendidik, maka perlu
hakikatnya psikologi pendidikan itu dibutuhkan oleh setiap orang. [3]
1.
Pengertian Psikologi
Kata Psikologi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyhe
yang berarti jiwa dan logos
yang
berarti ilmu. Dalam perkembangan selanjutnya ilmu jiwa tersebut dianggap
terlalu abstrak dan kurang ilmiah sehingga istilah psikologi sebagai ilmu jiwa
mulai ditinggalkan. Sejak saat itu psikologi dipahami sebagai sebuah ilmu
pengetahuan yang tidak lagi mempelajari tentang jiwa, tetapi membicarakan
tentang gejala-gejala jiwa yang terlihat dan terukur. Sejak saat itu,
gejala-gejala kejiwaan tersebut dikenal dengan gejala-gejala psikologis psikis.
Gejala gejala psikis atau psikoligis merupakan perwujudan kondisi kejiwaan
seorang individu. Oleh sebab itu, mempelajari kondisi psikoligis seorang dapat
dilakukan dengan cara melihat dan mengamati gejala gejala yang dimunculkan
individu dan terukur. Jadi, psikologi berusaha mempelajari tingkah laku
individu sebagai manifestasi kondisi psikis yang dialaminya.[4]
Muhibbin Syah dalam Sugihartono dkk
mengukapkan bahwa psikologi merupakan ilmu pengatuhan yang membahas tentang
tingkah laku manusia sebagai individu dan kelompok serta hubungan keduanya
dengan lingkungan secara terbuka maupun tertutup. Pengertian tersebut
menjelaskan adanya wujud tingkah laku pada individu, yaitu tingkah laku terbuka
yang merupakan jenis tingkah laku yang dapat terlihat dan teramati secara
langsung seperti berjalan, berbicara, mencatat dan sebagainya. Jenis tingkah
laku tertutup merupakan tingkah laku individudapat terlihat secara langsung
kasat mata, misalnya keyakinan, perasaan, emosi, dan sebgainya yang membutuhkan
alat atau instrument khusus untuk mengatahuinya.[5]
Menurut Edward Titchener, kesadaran
dalam dunia psikolgi penuh berisi wajah, suara, perasaan ( gelap, terang, kasar
halus, suara dan ruangan kadang luas kadang sempit , jika orang dewasa menengok
masa lalu tampak sangat singkat namun kadang sangat lama. Dunia berisi pikiran,
emosi, ingatan. Wundt yakin bahwa yang pernah dipelajari adalah cara kerja
mental yang terpusat, seperti: perhatian, maksud serta tujuan yang dimiliki.[6]
Dari uraian dapat dismpulkan bahwa
psikologi : Ilmu yang membicarakan tentang jiwa. Tetapi Jiwa adalah sesuatu
yang abstrak, dan yang dapat dilihat hanyalah perilaku, shingga untuk memhami
arti psikologi maka dapat diartikan bahwa psikologi sebagai ilmu yang
membicarakan tentang jiwa yang termanifestasi dalam tingkah laku
Tingkah laku dibedakan menjadi dua macam
yaitu. Tingkah laku yang tampak (overt behavior) aktivitas motororik, contoh :
lari, lompat, berjalan, dn Tingkah laku yang tidak tampak (inner behavior),
berupa aktifitas kognitif dan aktfitas emosi), seperti mempersepsi, berpikir,
mengigat, merasakan.[7]
2.
Ruang Lingkup Psikologi
Sebagai
suatu cabang ilmu, maka psikologi memiliki ruang lingkup tersendiri yaitu:
a. Psikologi Umum: psikilogi yang
mempelajari aktivitas psikis manusia yang tercermin di dalam tingkah laku pada
umumnya, yang dewasa , normal dan yang beradab (berkultur)
b. Psikologi Khusus. Psikolgi yang
menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari aktifitas-aktifitas
psikis manusia seperti:
·
Psikologi
perkembangan; membicarakan perkembangan psikis manuisa dari bayi smapai tua,
·
Psikologi
sosial; tingkah laku yang berhubungan dengan situasi social
·
Pskilogi
pendidikan: aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan,
contoh bagaimna cara belajar dan seterusnya[8].
Psikologi pendidikan adalah suatu
ilmu pengetahuan yang usia sangat muda. Memang pada zaman Horbart dan Pestalozi
telah berusaha memasukkan Psikologi dalam lpangan pendidikan, akan tetapi cara bekerja mereka
masih didasarkan atas hasil renugan semata-mata tanpa di uji kebenaranya dengan
penyelidikan empiris. Dengan demikian psikologi pendidikan pada zaman Herbart
dan Peztalosi masih dalam lingkungan filsafat. Psikologi pendidikan baru
merupakan ilmu yang bersifat empiris, baru timbul pada abad ke 20. Thorndike
orang yang pertama mengarang buku psikologi pendidikan yang didsarkan atas
hasil-hasil penyelididkan empiris expermntail pada tahun 1913[9]
Psikologi pendidikan membahas
proses belajar mengajar dari berbagai sudut pandang psikologis siswa dan guru.
Psikologi pendidikan memandang guru dan siswa sebagai objek yang menjadi focus
pembahasan proses belajar mengajar tersebut, terutama dalam setting pendidikan
formal disekolah. Secara lebih khusus, psikologi pendidikan membahas sikap dan
tingkah laku sebagai individu, anggota kelompok ,dan hubungan antara keduanya
dengan lingkungan sekitar (guru, lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat)
dalam proses belajar mengajar.
Tujuan uatama proses pendidikan dan
pemebelajaran adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendewasakan manusia.
Dalam hal ini adalah siswa sebagai peserta didik. Menurut Winkel psikologi
pendidikan membahas tema-tema tentang proses belajar dan jenis-jenis belajar,
teori-teosri belajar dan pembelajaran, perkembangan siswa dan motivasi siswa,
perbedaan-perbedaan individu, tenaga pendidik atau guru, evaluasi belajar,
serta layanan bimbingan dan konseling. Oleh sebab itu focus pembahasan
psikologi pendidkan adalah pada kondisi, sikap, dan perilaku siswa dan guru
yang terlibat dalam proses pembelajaran. Singkatnya, runag lingkupnya membahas
siswa sebagai individu yang melakukan proses belajar dan berbagai perbedaan
karakteristik da kebutuhannya sehingga memberikan panduan bagi pendidik dalam
mengorganisasikan proses pembelajran dengan tujuan siswa dapat belajar dengan
lebih optimal.
Pada umumnya isi atau daerah
psikolologi dapat dibagi menjadi 4 golongan:
1. Pertumbuhan dan perkembangan individu
yang dibicarakan diantaranya heriditet dan lingkungan perlengkapan dasar dan manusia, teori-teori
dari pertumbuhan dan perkembangan individu
2. Masalah belajar (Bahasa Pengajaran) dan
perbuatan belajar. Ini termasuk pembatasan belajar bagaimana proses motif dan
faktor yang mempengaruhi hasil perbatan belajar, method belajar, teori belajar
dan alat perlengkapannya yang akan dibahas secara tuntas dan mendalam lagi
mendasar dikemudian.
3. Pengukuran dan dan penilaian.
Prinsip-prinsip dan testing, penggunaannya dalam pengukuran kecerdasan dan
hasil hasil perbuatan belajar faedah testing untuk pekerjaan sekolah.
4. Penyuluhan dan bimbingan. Yang
dibicarakan diantaranya dasar-dasar dari penyuluhan dan bimbinga, macamnya
serta tujuan-nya termasuk persoalan mental – hygiene di sekolah.[10]
3.
Manfaat psikologi Pendidikan
Psikologi Pendidikan
membahas tentang siswadengan berbagai karateristiknya dalam belajardan juga
guru dalamk mengajar. Psikologi pendidikan juga mengkaji bagaimana pada
dasarnya proses belajar mengajar seharusnya terjadi pada siswa, sampai pada
penanganan terhadap siswa yang memiliki permasalahan dalam belajar. Oleh sebab
itu tujuan atau manfaat psikologi pendidikan secara umum, pada dasarnya sebagai
berikut.
1. Memahami bentuk-bentuk gejala psikologis
individu (siswa) seacara umum dalam bentuk sikap dan tingkah laku selama
merngikuti proses pembelajaran
2. Memahami kemampuan kemampuan dan potensi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
3. Membantu siswa mengembangkan bebrbagai
jenis kemampuan dan potensi yang dimiliki dalam bentuk proses-proses
pmbelajaran yang berbasis pengembangan siswa
4. Memahami bagaimana seharusnya
pelaksanaan proses belajar dan pembelajaran agar tercapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif
5. Membantu siswa menyelesaikan program
pemebelajaran sehingga dengan pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat
memberikan bantuan pada siswa dalam menyelsaikan program-program pemebelajaran
sampai tuntas
[1] Muhammad Irham .dkk, Psikologi
Pendidikan (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2013) h.15
[2] Sumardi Suryabrata(Psikologi
Pendidikan PT RajaGrafindo Persada 2004) h.1
[3] Sumardi Suryabrata(Psikologi
Pendidikan PT RajaGrafindo Persada 2004) h.2
[4] Muhammad Irham .dkk, Psikologi
Pendidikan (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2013) h.17
[5] Muhammad Irham .dkk, Psikologi
Pendidikan (Jogjakarta Ar-Ruzz Media 2013) h.17
[6] Ulfiani Rahman, Memahami Psikologi dalam Pendidikan (Makassar,
Aluddin University Press 2014) h.2
[7] Ulfiani Rahman, Memahami Psikologi dalam Pendidikan (Makassar,
Aluddin University Press 2014) h.3
[8] Ulfiani Rahman, Memahami Psikologi dalam Pendidikan (Makassar,
Aluddin University Press 2014) h.5
[9] Mustaqim Dkk, Psikologi Pendidikan( Jakarta, PT Melton Putra, 1991) h.5
[10] Mustaqim Dkk, Psikologi Pendidikan( Jakarta, PT Melton Putra, 1991) h.6
No comments:
Post a Comment