Thursday, November 2, 2017

Terjemahan Buku Al-Arabiyyah Baena Yadaeka "Muhammad SAW"



Muhammad SAW
1.    Garis Keturunannya
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muttalib, merupakan keturunan Ismail bin Ibrahim As, saudara laki-laki ibunya dari bani Zuhra, saudara laki-laki ibunya Aminah binti Wahab dari mereka, dan bertemu garis keturunannya dengan Nabi SAW dengan garis keturunan ibunya di Kilab bin Murrah bin Fihrin, penutup para rasul dan nabi, nabi Allah kepada seluruh alam. 
2.    Kelahirannya
Muhammad SAW dilahirkan di Makkah dalam keadaan yatim, pada bulan rabiul awal Tahun Gajah. Ayahnya Abdullah meninggal ketika usianya dua bulan dalam kandungan, ketika dilahirkan diasuh oleh kakeknya Abdul Muttalib, ibunya meninggal ketika berusia 6 tahun, dan kakeknya Abdul Muttalib meninggal dunia ketika usianya mencapai 8 tahun, kemudia diasuh oleh pamannya Abu Thalib, dan tetap dalam perawatannya sampai meninggal dunia. Dan disusui oleh Halimatu Sa’diyah.      
3.     Perjalanannya ke Negeri Syam dan Pernikahnnya dengan Khadijah
Ketika usianya mencapai 12 tahun, Nabi SAW melakukan perjalanan bersama pamannya Abu Thalib dalam berdagang ke Syam. Dalam perjalannannya bertemua dengan rahib (pendeta) Bahirah di kota Bashra, rahib mengenalinya sebagaimana diketahuinya dalam kitab-kitab ahli kitab. Apa yang dikatakan tentangnya : ini adalah utusan Tuhan semesta alam, mendatangkan rahmat Allah untuk dunia, maka dia berkata kepadanya : apa yang engkau ketahui tentangnya ? Dia berkata : Anda menerima janji untuk meninggalkan menyembah pohon dan batu, dan janganlah engkau mengikuti selain nabi, dan saya mengetahuinya dari tanda kenabian dibawah pundaknya. Dia memperingatkan pamannya untuk meninggalkan negeri rum, dimana ia takut mereka, dia menyarankan pamannya untuk kembali ke Makkah.  Kemudian Nabi SAW berangkat ke Negeri Syam untuk kedua kalinya dalam perdagangan untuk Khadijah binti Khuwailid, bersama budaknya Maysarah, Maysarah melihat kejujuran darinya, dan mengabarkannya kepada tuannya apa yang telah dilihatnya, oleh karena itu dia berharap untuk dinikahi olehnya, maka dia menikah pada usia 25 tahun, dan dia berusia 40 tahun. Dan dia menikahinya (semoga Allah meridhainya), sebelumnya telah dinikahi oleh dua orang laki-laki. Dan hanya dia yang memberikannya putra dan putri.
4.    Tempat Turunnya Wahyu
Jibril datang dengan membawa surah pertama al-Qur’an, pada bulan ramadhan tahun 40 dari kelahirannya, ketika dia sedang beribadah dalam gua hira, maka dia hentikan khalwatnya, dan dia kembali dalam keadaan takut kepada istrinya khadijah, maka istrinya menguatkannya dan menggembirakannya, dan membawanya kepada keluarganya yang beragama nasrani yaitu Waraqah bin Nufail yang menggembirakan keduanya bahwasanya Muhammad akan menjadi Nabi bagi umat ini dan dia berharap agar dirinya menjadi pemuda yang kuat agar dapat menolongnya ketika kenabiannya sudah ditampakkan, dan wahyu terhenti dalam waktu yang singkat, kemudian Allah menurunkan kepadanya Qs. Al-Muddatsir, dan di dalam Qs. Al-Muddatsir Allah SWT memerintahkan untuk mengajak kaumnya memeluk Islam, kemudian wahyu turun secara berangsur-angsur sampai wafatnya. Dan laki-laki yang pertama kali menerimanya dari sahabatnya adalah Abu Bakar as-Shiddiq, dan dari perempuan adalah istrinya yaituKhadijah, dan dari anak-anak adalah putra pamannya Ali, sedangkan dari golongan budak adalah budaknya yang bernama zaid bin harits, dan sungguh telah masuk Islam karena dakwahnya Abu Bakar banyak dari masyarakat, yaitu Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Madz’un, Abu Salamah bin Abdul Asad, Arqam bin Abi Arqam, dan Nabi SAWbertemu dengan sahabat-sahabatnya secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam bin Abi Arqam dan mengajaknya secara sembunyi-sembunyi dan keadaan itu berlangsung selama 3 tahun, kemudian dakwahnya beralih secara terang-terangan karena perintah dari Allah SWT : Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik. (Qs. Al-Hijr : 94)    
5.    Penyiksaan Kaum Quraisy dan Hijrah ke Habasyah
Nabi SAW senantiasa berdakwah secara terang-terangan di Makkah selama 10 tahun, maka orang-orang quraisy menyiksanya dengan berbagai macam siksaan, begitu juga dengan sahabat-sahabatnya, dan mereka disiksa dengan berbagai macam siksaan, dan orang-orang quraisy mengatakan bahwa dia adalah penyihir, dukun, dan orang gila, serta mereka mendapatkan siksaan dalam kisahnya, dan mereka menyakitinya walaupun dia sedang shalat dan mereka menyiksa orang-orang yang masuk Islam bersamanya dari tuan-tuan mereka, seperti Bilal bin Rabah, Habbab bin Arats, Ammar bin Yasir, bapaknya Yasir, dan ibunya Sumayyah, sampai sebagian dari mereka meninggal disebabkan karena penyiksaan semoga Allah SWT meridhoi mereka semua dan ketika siksaan semakin meningkat kepada orang-orang Islam, maka Rasulullah mengizinkan mereka untuk berhijrah ke Habasyah yang memiliki raja yang adil yang bernama najasyi, maka berhijrahlah 100 orang dan mereka dimuliakan oleh raja Najasyi.
6.    Isra Mikraj
Mukjizat ini datang untuk memuliakan dan menguatkan bagi Muhammad setelah pamannya wafat, yang senantiasa merawatnya, dan wafatnya istrinya yang selalu menghiburnya dan setelah ditimpa musibah di Tha’if dan Makkah dari siksaan orang-orang musyrik, dan terjadilah mukjizat disini dengan diperjalankanya nabi SAWdari Baitul Maqdis dengan rohnya dan jasadnya kemudian naik di atas langit dan semuanya terjadi dari hanya dalam waktu yang singkat satu malam.
7.     Sumpah di Aqabah dan tersebarnya  dakwah
Pada musim haji dan berkumpulnya orang-orang arab dalam tujuan yang paling penting, maka nabi SAW bertemu dengan manusia di dalamnya, lebih-lebih ketika penyiksaan , dan menuntut kepada mereka untuk melindunginya untuk menyampaikan risalah Tuhannya dan adanya orang yang menerimanya, pada tahun kedua kenabiannya, 6 dari kaum khazraj (dari kelompok Madinah), 6 tahun berikutnya beliau membaiat 12 laki-laki (dari Madinah) yang dikenal dengan Anshar dan dikenal baiat mereka dengan nama baiat Aqabah I, dan beliau membaiat di Aqabah 73 laki-lakidan 2 orang perempuan, untuk melindungi dan menolongnya dikenal dengan baiat Aqabah II, dan pelaksamaam baiat ini sebagai dasar hijrahnya Nabi dan sahabatnya ke Madinah, ketika berdirinya kekuatan Islam, dan telah berlalu Nabi SAW di Makkah.

8.    Hijrah ke Madinah
Nabi SAW memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah, maka mereka melaksanakannya dengan sembunyi-sembunyi, sendiri-sendiri, dan berkelompok dan berbeda dengan sebagian mereka karena menghindar, dan Nabi mengambil langkah-langkah yang penting untuk mengawasi orang-orang kafir yang berlari mengejarnya untuk membunuhnya, dan dari itu beliau dengan Abu Bakar ke arah selatan dimana terletak gua tsur dan tinggal selama 3 hari, sampai hilang jejaknya dan hilang keletihannya. Dan adanya Asma binti Abu Bakar senantiasa membawakan kepada keduanya makanan dan Abdullah bin Abu Bakar senantiasa mendengarkan desas-desus orang kafir di Makkah, kemudian dia pergi kepadanya untuk mengabarkannya, dan bersama Amir bin Quhairah budak Abu Bakar, dia sedang membawa domba untuk menghilangkan bekas-bekas telapak kakinya, dan meminumkannya dari susunya , orang kafir kehilangan bekas kaki keduanya sampai ke pintu gua, akan tetapi Allah SWT membutakan mereka darinya, dan orang Quraisy menjadikan tebusan bagi Muhammad dan Abu Bakar 200 unta sebagai tebusan, bagi siapa yang menangkapnya, akan tetapi Allah SWT melindungi Nabinya dari semua keburukan sebagaimana  Allah melindunginya di jalan dari Suraqah bin Malik, ketika terbenam kaki kudanya ke dalam bumi dan memohon maaf.     
9.     Nabi dan Madinah
Nabi SAW singgah di Quba dan tinggal di dalamnya selama 3 har, dan membangun masjid Quba, masjid pertama didirikan yang di landasi dengan ketakwaan, kemudian berangkat ke madinah, kemudian disambut oleh kaum Anshar dengan penuh suka cita.
       Telah terbit bulan purnama atas kita dari arah penyembah berhala
       Wajib bersyukur bagi kita sekalian, selama manusia masih berdio’a kepada Allah
Dan nabi SAW singgah di rumah Abu Ayyub Al-Anshari ra., dan menyebut orang-orang Madinah dengan sebutan kaum Anshar (penolong) dan orang-orang Makkah yang ikut berhijrah dengan sebutan kaum Muhajirin. Dan pada saat yang paling penting di Madinah membangun Masjid, dna berpartisipasi dalam pembangunan, dan mendamaikan antara duua suku yaitu suku Aus dan Khazraj dan mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan Anshar dengan erat dan kuat, dia menulis perjanjian antara dia dan yahudi.
10.    Jihadnya
Allah SWT mengizinkan bagi Rasululnya untuk berjihad dan membuka jalan untuk mempertahankan wilayah kaum muslimin dan sarana untuk menyebarkan agama Allah. Beberapa pertempuran dan penyerangan telah terjadi antara Rasul SAW dengan orang kafir, yaitu :
a.       Perang Badar : terjadi pada tahun kedua setelah hijrah, dimana kaum muslimin menang dan mengalahkan orang-orang musyrik serta membunuh 70 orang diantara mereka dan menawan 70 orang.
b.      Perang Uhud: terjadi pada tahun ketiga setelah hijrah dekat dengan Madinah di bukit uhud, pada mulanya orang-orang muslim memenangkannya, pasukan pemanah meninggalkan Nabi SAW dan turun dari bukit, orang-orang musyrik kembali melakukan penyerangan di bawah komando Khalid bin Walid dengan mengelilingi bukit dan memenangkan perang.
c.       Perang Ahzab (Khandak): pada tahun kelima setelah hijrahorang-orang Quraisy bersekongkol dengan beberapa kabilah / suku untuk mengepung madinah, maka orang-orang muslim menggali parit untuk melindunginya madinah dari pihak yang bersekutu dengan mereka 1 orang yahudi Madinah dari bani Quraidzah sebelum mereka menyepakati perjanjian dan Allah menurunkan baginya angin yang kencang sehingga membuat orang-orang kafir terpencar dan Allah melindungi orang-orang mukmin dalam peperangan
d.      Perang bani Quraidzah: setelah perang ahzab selesai maka orang-orang muslim menuju tempat orang yahudi bani Quraidzah yang mengkhianati perjanjian, orang muslim mengepungnya sampai mereka menyepakati perjanjian dibawah perintah Saad bin Mu’adz untuk menghindari fitnah.
e.       Perjanjian Hudaibiyah: Rasulullah SAW keluar bersama dengan orang muslim 260 ke Makkah untuk berumrah, tidak untuk berperang namun untuk melakukan umrah, dan orang-orang kafir mencegahnya, kemudian mereka berkumpul di Hudaibiyah untuk tahun berikutnya.
f.       Peristiwa Fathu Makkah: Pada tahun kedelapan Hijriah Rasulullah SAW keluar untuk Fathu Makkah (pembebasan kota Makkah) setelah lepasnya perjanjian dengan orang-orang musyrik, dan terbuka, dan merobohkan berhala dan menghapus kemusyrikan di dalamnya, setelah pembebasan ini islam mulai menyebar di jazirah Arab, dan diutuslah delegasi untuk ke Arab lainnya untuk menyatakan keislamannya.
11.    Wafatnya
Rasulullah SAW wafat pada usia 63 tahun pada hari senin 10 Rabiul Awwal, beliau dimakamkan di tempat dimana beliau meninggal yaitu di dalam kamar Aisyah, dan orang-orang muslim bershalawat kepada Rasul.


Wallahu A’lam
Wallahul Muwaffieq Ila Aqwamith Tharieq
Wassalam

No comments:

Makalah: Mahabbah, Makrifah

BAB I PENDAHULUAN   A.      Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia larut dan terbuai dalam din...