Muhammad SAW
1.
Garis
Keturunannya
Muhammad bin
Abdullah bin Abdul Muttalib, merupakan keturunan Ismail bin Ibrahim As, saudara
laki-laki ibunya dari bani Zuhra, saudara laki-laki ibunya Aminah binti Wahab
dari mereka, dan bertemu garis keturunannya dengan Nabi SAW dengan garis
keturunan ibunya di Kilab bin Murrah bin Fihrin, penutup para rasul dan nabi,
nabi Allah kepada seluruh alam.
2.
Kelahirannya
Muhammad SAW dilahirkan di Makkah dalam keadaan yatim, pada bulan
rabiul awal Tahun Gajah. Ayahnya Abdullah meninggal ketika usianya dua bulan
dalam kandungan, ketika dilahirkan diasuh oleh kakeknya Abdul Muttalib, ibunya
meninggal ketika berusia 6 tahun, dan kakeknya Abdul Muttalib meninggal dunia
ketika usianya mencapai 8 tahun, kemudia diasuh oleh pamannya Abu Thalib, dan
tetap dalam perawatannya sampai meninggal dunia. Dan disusui oleh Halimatu
Sa’diyah.
3.
Perjalanannya ke Negeri Syam dan Pernikahnnya
dengan Khadijah
Ketika usianya
mencapai 12 tahun, Nabi SAW melakukan perjalanan bersama pamannya Abu Thalib
dalam berdagang ke Syam. Dalam perjalannannya bertemua dengan rahib (pendeta)
Bahirah di kota Bashra, rahib mengenalinya sebagaimana diketahuinya dalam
kitab-kitab ahli kitab. Apa yang dikatakan tentangnya : ini adalah utusan Tuhan
semesta alam, mendatangkan rahmat Allah untuk dunia, maka dia berkata kepadanya
: apa yang engkau ketahui tentangnya ? Dia berkata : Anda menerima janji untuk
meninggalkan menyembah pohon dan batu, dan janganlah engkau mengikuti selain
nabi, dan saya mengetahuinya dari tanda kenabian dibawah pundaknya. Dia
memperingatkan pamannya untuk meninggalkan negeri rum, dimana ia takut mereka,
dia menyarankan pamannya untuk kembali ke Makkah. Kemudian Nabi SAW berangkat ke Negeri Syam
untuk kedua kalinya dalam perdagangan untuk Khadijah binti Khuwailid, bersama
budaknya Maysarah, Maysarah melihat kejujuran darinya, dan mengabarkannya
kepada tuannya apa yang telah dilihatnya, oleh karena itu dia berharap untuk dinikahi
olehnya, maka dia menikah pada usia 25 tahun, dan dia berusia 40 tahun. Dan dia
menikahinya (semoga Allah meridhainya), sebelumnya telah dinikahi oleh dua
orang laki-laki. Dan hanya dia yang memberikannya putra dan putri.
4.
Tempat
Turunnya Wahyu
Jibril datang
dengan membawa surah pertama al-Qur’an, pada bulan ramadhan tahun 40 dari
kelahirannya, ketika dia sedang beribadah dalam gua hira, maka dia hentikan
khalwatnya, dan dia kembali dalam keadaan takut kepada istrinya khadijah, maka
istrinya menguatkannya dan menggembirakannya, dan membawanya kepada keluarganya
yang beragama nasrani yaitu Waraqah bin Nufail yang menggembirakan keduanya
bahwasanya Muhammad akan menjadi Nabi bagi umat ini dan dia berharap agar
dirinya menjadi pemuda yang kuat agar dapat menolongnya ketika kenabiannya
sudah ditampakkan, dan wahyu terhenti dalam waktu yang singkat, kemudian Allah
menurunkan kepadanya Qs. Al-Muddatsir, dan di dalam Qs. Al-Muddatsir Allah SWT
memerintahkan untuk mengajak kaumnya memeluk Islam, kemudian wahyu turun secara
berangsur-angsur sampai wafatnya. Dan laki-laki yang pertama kali menerimanya
dari sahabatnya adalah Abu Bakar as-Shiddiq, dan dari perempuan adalah istrinya
yaituKhadijah, dan dari anak-anak adalah putra pamannya Ali, sedangkan dari
golongan budak adalah budaknya yang bernama zaid bin harits, dan sungguh telah
masuk Islam karena dakwahnya Abu Bakar banyak dari masyarakat, yaitu Utsman bin
Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Utsman
bin Madz’un, Abu Salamah bin Abdul Asad, Arqam bin Abi Arqam, dan Nabi
SAWbertemu dengan sahabat-sahabatnya secara sembunyi-sembunyi di rumah Arqam
bin Abi Arqam dan mengajaknya secara sembunyi-sembunyi dan keadaan itu
berlangsung selama 3 tahun, kemudian dakwahnya beralih secara terang-terangan
karena perintah dari Allah SWT : Maka sampaikanlah (Muhammad) secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari
orang yang musyrik. (Qs. Al-Hijr : 94)
5.
Penyiksaan
Kaum Quraisy dan Hijrah ke Habasyah
Nabi SAW
senantiasa berdakwah secara terang-terangan di Makkah selama 10 tahun, maka
orang-orang quraisy menyiksanya dengan berbagai macam siksaan, begitu juga
dengan sahabat-sahabatnya, dan mereka disiksa dengan berbagai macam siksaan,
dan orang-orang quraisy mengatakan bahwa dia adalah penyihir, dukun, dan orang
gila, serta mereka mendapatkan siksaan dalam kisahnya, dan mereka menyakitinya
walaupun dia sedang shalat dan mereka menyiksa orang-orang yang masuk Islam
bersamanya dari tuan-tuan mereka, seperti Bilal bin Rabah, Habbab bin Arats,
Ammar bin Yasir, bapaknya Yasir, dan ibunya Sumayyah, sampai sebagian dari
mereka meninggal disebabkan karena penyiksaan semoga Allah SWT meridhoi mereka
semua dan ketika siksaan semakin meningkat kepada orang-orang Islam, maka
Rasulullah mengizinkan mereka untuk berhijrah ke Habasyah yang memiliki raja
yang adil yang bernama najasyi, maka berhijrahlah 100 orang dan mereka
dimuliakan oleh raja Najasyi.
6.
Isra
Mikraj
Mukjizat ini
datang untuk memuliakan dan menguatkan bagi Muhammad setelah pamannya wafat,
yang senantiasa merawatnya, dan wafatnya istrinya yang selalu menghiburnya dan
setelah ditimpa musibah di Tha’if dan Makkah dari siksaan orang-orang musyrik,
dan terjadilah mukjizat disini dengan diperjalankanya nabi SAWdari Baitul
Maqdis dengan rohnya dan jasadnya kemudian naik di atas langit dan semuanya
terjadi dari hanya dalam waktu yang singkat satu malam.
7.
Sumpah di Aqabah dan tersebarnya dakwah
Pada musim haji
dan berkumpulnya orang-orang arab dalam tujuan yang paling penting, maka nabi
SAW bertemu dengan manusia di dalamnya, lebih-lebih ketika penyiksaan , dan
menuntut kepada mereka untuk melindunginya untuk menyampaikan risalah Tuhannya
dan adanya orang yang menerimanya, pada tahun kedua kenabiannya, 6 dari kaum
khazraj (dari kelompok Madinah), 6 tahun berikutnya beliau membaiat 12
laki-laki (dari Madinah) yang dikenal dengan Anshar dan dikenal baiat mereka
dengan nama baiat Aqabah I, dan beliau membaiat di Aqabah 73 laki-lakidan 2
orang perempuan, untuk melindungi dan menolongnya dikenal dengan baiat Aqabah
II, dan pelaksamaam baiat ini sebagai dasar hijrahnya Nabi dan sahabatnya ke
Madinah, ketika berdirinya kekuatan Islam, dan telah berlalu Nabi SAW di
Makkah.
8.
Hijrah
ke Madinah
Nabi SAW
memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk berhijrah ke Madinah, maka mereka
melaksanakannya dengan sembunyi-sembunyi, sendiri-sendiri, dan berkelompok dan
berbeda dengan sebagian mereka karena menghindar, dan Nabi mengambil
langkah-langkah yang penting untuk mengawasi orang-orang kafir yang berlari
mengejarnya untuk membunuhnya, dan dari itu beliau dengan Abu Bakar ke arah
selatan dimana terletak gua tsur dan tinggal selama 3 hari, sampai hilang
jejaknya dan hilang keletihannya. Dan adanya Asma binti Abu Bakar senantiasa
membawakan kepada keduanya makanan dan Abdullah bin Abu Bakar senantiasa mendengarkan
desas-desus orang kafir di Makkah, kemudian dia pergi kepadanya untuk
mengabarkannya, dan bersama Amir bin Quhairah budak Abu Bakar, dia sedang membawa
domba untuk menghilangkan bekas-bekas telapak kakinya, dan meminumkannya dari
susunya , orang kafir kehilangan bekas kaki keduanya sampai ke pintu gua, akan
tetapi Allah SWT membutakan mereka darinya, dan orang Quraisy menjadikan
tebusan bagi Muhammad dan Abu Bakar 200 unta sebagai tebusan, bagi siapa yang
menangkapnya, akan tetapi Allah SWT melindungi Nabinya dari semua keburukan
sebagaimana Allah melindunginya di jalan
dari Suraqah bin Malik, ketika terbenam kaki kudanya ke dalam bumi dan memohon
maaf.
9.
Nabi dan Madinah
Nabi SAW
singgah di Quba dan tinggal di dalamnya selama 3 har, dan membangun masjid
Quba, masjid pertama didirikan yang di landasi dengan ketakwaan, kemudian
berangkat ke madinah, kemudian disambut oleh kaum Anshar dengan penuh suka
cita.
Telah terbit bulan purnama atas kita dari
arah penyembah berhala
Wajib bersyukur bagi kita sekalian,
selama manusia masih berdio’a kepada Allah
Dan nabi SAW
singgah di rumah Abu Ayyub Al-Anshari ra., dan menyebut orang-orang Madinah
dengan sebutan kaum Anshar (penolong) dan orang-orang Makkah yang ikut
berhijrah dengan sebutan kaum Muhajirin. Dan pada saat yang paling penting di
Madinah membangun Masjid, dna berpartisipasi dalam pembangunan, dan mendamaikan
antara duua suku yaitu suku Aus dan Khazraj dan mempersaudarakan antara kaum
Muhajirin dan Anshar dengan erat dan kuat, dia menulis perjanjian antara dia
dan yahudi.
10.
Jihadnya
Allah SWT
mengizinkan bagi Rasululnya untuk berjihad dan membuka jalan untuk
mempertahankan wilayah kaum muslimin dan sarana untuk menyebarkan agama Allah.
Beberapa pertempuran dan penyerangan telah terjadi antara Rasul SAW dengan
orang kafir, yaitu :
a.
Perang
Badar : terjadi pada tahun kedua setelah hijrah, dimana kaum muslimin menang
dan mengalahkan orang-orang musyrik serta membunuh 70 orang diantara mereka dan
menawan 70 orang.
b.
Perang
Uhud: terjadi pada tahun ketiga setelah hijrah dekat dengan Madinah di bukit
uhud, pada mulanya orang-orang muslim memenangkannya, pasukan pemanah
meninggalkan Nabi SAW dan turun dari bukit, orang-orang musyrik kembali
melakukan penyerangan di bawah komando Khalid bin Walid dengan mengelilingi
bukit dan memenangkan perang.
c.
Perang
Ahzab (Khandak): pada tahun kelima setelah hijrahorang-orang Quraisy
bersekongkol dengan beberapa kabilah / suku untuk mengepung madinah, maka
orang-orang muslim menggali parit untuk melindunginya madinah dari pihak yang
bersekutu dengan mereka 1 orang yahudi Madinah dari bani Quraidzah sebelum
mereka menyepakati perjanjian dan Allah menurunkan baginya angin yang kencang
sehingga membuat orang-orang kafir terpencar dan Allah melindungi orang-orang
mukmin dalam peperangan
d.
Perang
bani Quraidzah: setelah perang ahzab selesai maka orang-orang muslim menuju
tempat orang yahudi bani Quraidzah yang mengkhianati perjanjian, orang muslim
mengepungnya sampai mereka menyepakati perjanjian dibawah perintah Saad bin
Mu’adz untuk menghindari fitnah.
e.
Perjanjian
Hudaibiyah: Rasulullah SAW keluar bersama dengan orang muslim 260 ke Makkah
untuk berumrah, tidak untuk berperang namun untuk melakukan umrah, dan
orang-orang kafir mencegahnya, kemudian mereka berkumpul di Hudaibiyah untuk tahun
berikutnya.
f.
Peristiwa
Fathu Makkah: Pada tahun kedelapan Hijriah Rasulullah SAW keluar untuk Fathu
Makkah (pembebasan kota Makkah) setelah lepasnya perjanjian dengan orang-orang
musyrik, dan terbuka, dan merobohkan berhala dan menghapus kemusyrikan di
dalamnya, setelah pembebasan ini islam mulai menyebar di jazirah Arab, dan
diutuslah delegasi untuk ke Arab lainnya untuk menyatakan keislamannya.
11.
Wafatnya
Rasulullah SAW wafat pada usia 63
tahun pada hari senin 10 Rabiul Awwal, beliau dimakamkan di tempat dimana
beliau meninggal yaitu di dalam kamar Aisyah, dan orang-orang muslim
bershalawat kepada Rasul.
Wallahu A’lam
Wallahul
Muwaffieq Ila Aqwamith Tharieq
Wassalam
No comments:
Post a Comment