Wednesday, November 22, 2017

Ibrahim As "Terjemahan Kitab al-Arabiyatu Baena Yadaeka"



1.      Kisah Nabi Ibrahim  As
Ibrahim dilahirkan dan tumbuh berkembang ditengah kaum yang menyembah berhala, dan tatkala Ibrahim besar, Allah memberikan atau mendatangkan petunjuk dan hikmah dan menunjukinya kejalan yang benar. Ibrahim mengetahui bahwasanya Allah itu satu dan menciptakan alam semesta seluruhnya, dan Ibrahim mengetahui bahwasanya berhala yang disembah oleh kaumnya itu tidak bermanfaat. Berhala itu adalah batu-batu yang bisu, tidak bisa bicara, dan buta tidak bisa melihat, tuli tidak bisa mendengar, maka bagaimana dia menyembahnya? Dia memiliki akal, penglihatan, pendengaran, lidah, dan berhala itu tidak memiliki sesuatu apapun. Dan Allah memilih Ibrahim untuk menyebar luaskan agama yang benar ini, dan menjadikan Ibrahim seorang rosul (utusan) yang menyeruh kaumnya dan memberi petunjuk mereka kepada Allah SWT.
2.      Seruan Kepada Allah
Inilah dia Ibrahim, pergi untuk menyampaikan dan menjelaskan kepada manusia, bahwasanya Allah itu esa, dan dialah tuhan. Dialah yang berhak disembah, dan dialah yang wajib di sembah satu satunya, dan meninggalkan penyembahan berhala seluruhnya, karena berhala itu tidak memiliki manfaat dan tidak membahayakan.
3.      Seruan Untuk Bapaknya
Ibrahim pergi keayahnya, dan ibrahim berbicara dengan perkataan yang indah, Ibrahim berkata kepada ayahnya: wahai ayah, saya anakmu dan sungguh tuhanku telah menjadikan saya seorang rosul, dan Allah memberikan saya ilmu dan pengetahuan tentang sesuatu yang banyak. Dan berhala-berhala ini tidak member manfaat kepada kita, dan barang siapa yang menyembahnya maka sesungguhnya dia telah menyembah syetan,  dan perkara ini akan berahir dengan adzab sangat pedih, dan balasan yang pedih pada hari kiamat, maka kembalilah wahai bapakku dari berhala-berhala ini. Dan janganlah menyembah kecuali kepda Allah tuhan semesta alam.
4.      Kemarahan Dan Kesabaran
Tatkala Ibrahim menunjukan seruan ini kepada ayahnya, dia marah dan enggan mendengarkan perkataan Ibrahim, Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? Apakah kamu Ibrahim akan meninggalkan sembahan kami? Sungguh jika kamu tidak kembali menyembah berhala-berhala itu kami tidak akan membunuhmu, maka tinggalkan aku, dan menjaulah dari saya, dan takutlah kamu dari kemurkaan dan kemarahan saya, dan hal itu tidak terjadi sama Ibrahim, kecuali Ibrahim menerima ancaman bapaknya dengan hati yang tenang. Dan Ibrahim menjawabnya dengan  firman Allah. Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. (48)Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku,
Dan Ibrahim meninggalkan bapaknya dan pergi, dan dia sangat sedih terhadap kekufuran bapaknya. Dan dia kembali kepada kaumnya setelah meninggalkan bapaknya,  dan Ibrahim melanjutkan dakwahnya kejalan yang benar dengan sabar penuh dengan toleransi.
5.      Kehancuran Berhala-Berhala
Ibrahim ingin memperlihatkan orang-orang kafir dengan penglihatan mereka bahwasannya berhala-berhala itu tidak bermanfaat, maka Ibrahim pergi ketempat ibadah mereka yang berisi berhala-berhala, dan tempat itu kosong dari manusia/orang-orang. Dan Ibrahim memulai tindakan pertama dan mengolok-olok berhala-berhala yang sedang berdiri: ("lalu ia berkata Apakah kamu tidak makan (92). Kenapa kamu tidak menjawab?"
`           Kemudian Ibrahim membawa sebuah kapak dan memulai memukul berhala-berhala itu dari arah kanan dan arah kiri dan Ibrahim telah menghancurkan berhala-berhala itu kecuali satu berhala, Ibrahim menggantungkan kapak di kepalanya, kemudian keluar. Dan tatkala manusia/orang-orang masuk di tempat penyembahan itu dan mereka melihat ini, mereka berkata: Mereka bertanya: "Siapa yang melakukan  ini terhadap tuhan-tuhan Kami ? Dan sebagian diantara mereka mengatakan: firman Allah:60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".Sungguh kami telah mengetahuinya. Kalau begitu pergilah mereka ke Ibrahim untuk menghukumnya atas dosanya yang besar.
6.      Memanfaatkan Kesempatan
Dan mereka mendatangkan Ibrahim dan mengumpulkan orang, dan sesungguhnya ini adalah kesempatan yang bagus, Ibrahim a s merasa gembira dengan kesempatan itu, karena dia sekaran bisa berdakwah kepada manusia yang berkumpul itu. Setelah mereka menyaksikan kebodohan apa yang mereka sembah. Pertanyaan dan penuntutan itu di mulai. 62. Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan Kami, Hai Ibrahim?" 63. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar Itulah yang melakukannya, Maka Tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". Dan mereka melihat satu sama lain kemudia mereka mengatakan: 65. "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara." disini telah membuktikan kegagalan mereka dan ketidakmampuan mereka  menolak dari kebenaran. Mereka telah mengetahui bahwa batu itu  tidak bisa berbicara, dan tidak bisa berbuat apa-apa.
7.      Ini Cara/Jalan Saya
Ketik ibrahim mengucapkan :66. Ibrahim berkata: Maka Mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?" 67. Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka Apakah kamu tidak memahami?  sesungguhnya Mereka tidak berpikir atau tidak memahami. Dan sungguh Ibrahim A.S telah menjelaskan kepada mereka tentang dakwahnya, dan bahwasannya wajib bagi setiap manusia untuk percaya atau beriman kepada Allah, dan menyembah kepada Allah, dan jangan berdoa atau meminta kecuali kepada Allah. Akan tetapi hatinya kaum itu belum bisa mengambil manfaat, tapi mereka takut terhadap keadaan atau tempat mereka berada: 68. Mereka berkata: "Bakarlah Dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak",   Akhirnya mereka telah memutuskan, untuk membuang atau melempar ibrahim ke dalam api agar supaya ibrahim mati, dan dosanya ibrahim adalah bahwasannya dia percaya kepada Allah satu-satunya..
9. Api Tidak Membakar/ Menyakiti Ibrahim                                                                          
Dan mereka melemparkan ibrahim ke dalam api setelah  dinyalakannya, akan tetapi ia tidak takut, karena Ibrahim sangat kuat imannya dan Allah akan menyelamatkannya (ibrahim). Dan ini adalah perkara/perintah yang turun dari langit: 69. Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",
            Dan api itu padam tanpa membakar/menyakiti ibrahim, dan orang-orang itu menjadi heran dan mereka malu terhadap sikap mereka yang memalukan itu, dan  Allah mengatakan: 70. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, Maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.
10.  BersamaNamrud

           Raja mendengarnya, dan memintanya ke istana, dan bertanya: Tuhan siapa yang engkau ajak kami kepadanya? Apakah ada tuhan selain saya? Ibrahim berkata:258. "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan” Maka Namrudz mengatakan "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". saya membunuh siapa yang saya kehendaki dan memaafkan siapa yang saya kehendaki. Dan disini Nampak kecerdasan Ibrahim  A.S berikut ini adalah Namrudz bertanya sebuah pertanyan yang susah  kepadanya 60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim  "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah Dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Siapa yang menghidupkan dan mematikan semua khendak darinya. maka namrudz  mengatakan: Saya salut dan Amit) yang membunuh dan saya ingin mengampuni yang saya inginkan. Di sini, kecerdasan Ibrahim Berikut adalah pertanyaan yang sulit meminta Alnmroz.

11.  Menyembah bitang-bintang
Ibrahim a s berhenti pada kaum yang meneyembah bintang-bintang, dan dia suka mengikuti bersama mereka gaya diskusi dan percakapan mereka, agar supaya mereka meninggalkan penyembahan bintang-bintag itu, maka Ibrahim naik ketempat yang tinggi. (dan orang-orang melihatnya) dan ibrahim melihat keatas langit maka dia pun melihat bintang-bintang maka dia berteriak dan menyatakan ini adalah tuhanku. Sesungguhnya dia indah. Dan Ibrahim memperlihatkan kegembiraannya di depan orang-orang kafir. Dan setelah itu. Bintang-bintang itu hilang (mati), maka Ibrahim memperlihatkan kesedihanya dan berkata sungguh tuhan itu telah hilang. Kalau begitu bintang bintag itu bukanlah tuhanku, tuhan itu tidak hilang. Dan Ibrahim mencari tentang tuhan selain bintang-bintang itu. Dan Ibrahim mengalihkan pandangannya pada bulan, sesungguhnya bulan itu lebih indah dan lebih besar. Ibrahim baru mengatakan: inilah tuhanku. Dia lebih besar dan indah, dan ini tidak akan hilang, dan akan tetapi bulan itu tidak mendengar perkataan Ibrahim, dan hilang pada pagi hari, dan Ibrahim menampakan kesedihanya yang baru, dan matahari keluar bersinar pada pagi hari, maka ibrahm berkata: sesungguhnya matahari ini lebih besar dari bulan, dan ini tidak akan hilang seperti bintang dan bulan, dan Ibrahim menunggu sampai sore, akan tetapi matahari itu hilang, dan ketika Ibrahim a s menjelaskan kepada orang-orang yang sebenarnya, dan megatakan:(bintang itu tenggelam dan menghilang dan bulan itu pergi dan tidak kembali, dan matahari hilang cahayanya. Kalau begitu siapakah tuhan yang sebenarnya? Sesungguhnya tuhan itu adalah Allah, dia pencipta bintang, bulan dan matahari dan pencipta alam semesta seluruhnya). Dan Ibrahim gembira, berteriak dan bersorak. ( sungguh saya telah tahu wahai tuhan kami, bahwasanya engkau betul betul Allah, engkaulah tuhan kami tiada tuhan selain engkau, dan engkau tidak hilang selamanya, dan engkau bersamaku, karena saya seorang mukmin, dan engkau mencintai orang-orang yang beriman)
12.  Hijrahnya Ibrahim ke mekkah.
            Ibrahim meninggalkan negrinya, dan berangkat bersama istrinya yang terakhir yaitu Hajar dan juga anaknya Ismail ke makkah, dan tidak menemukan pepohonan, dan disana di tinggalkanya keluarga kesilnya di mekka, dan kembali ketepat semula, dan tidak tersedia makanan dan menangis anaknya. Dan ibunya panic berlari lari kesana kemari mencari sumber air, dan ketika dia disisi anaknya dia menemukan ismail menghentakan kedua kakinya yang mungil ketanah, kemudian ibu ismail melihat air di antara sela-sela batu, kemudian air memancar dengan keras, dan segera mengambil tempat dan meminumnya, dan manusia berkumpul di sekitar air dengan nama Sumur zam-zam. Dan kehidupan di mulai kembali, dan Ibrahim kembali kekeluarga kecilnya, dan di tempat itu terdapat air dan Allah memperintahkan untuk membangun ka’bah bersama anaknya Ismail dan mengangkat pondasi pertama untuk rumah ibdah kepada Allah. Dan Allah berfirman ” dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan pondasi baitullah bersama ismail seraya berdo’a.

No comments:

Makalah: Mahabbah, Makrifah

BAB I PENDAHULUAN   A.      Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia larut dan terbuai dalam din...