1.
Kisah Nabi Ibrahim As
Ibrahim dilahirkan dan tumbuh
berkembang ditengah kaum yang menyembah berhala, dan tatkala Ibrahim besar,
Allah memberikan atau mendatangkan petunjuk dan hikmah dan menunjukinya kejalan
yang benar. Ibrahim mengetahui bahwasanya Allah itu satu dan menciptakan alam
semesta seluruhnya, dan Ibrahim mengetahui bahwasanya berhala yang disembah
oleh kaumnya itu tidak bermanfaat. Berhala itu adalah batu-batu yang bisu,
tidak bisa bicara, dan buta tidak bisa melihat, tuli tidak bisa mendengar, maka
bagaimana dia menyembahnya? Dia memiliki akal, penglihatan, pendengaran, lidah,
dan berhala itu tidak memiliki sesuatu apapun. Dan Allah memilih Ibrahim untuk
menyebar luaskan agama yang benar ini, dan menjadikan Ibrahim seorang rosul
(utusan) yang menyeruh kaumnya dan memberi petunjuk mereka kepada Allah SWT.
2.
Seruan Kepada Allah
Inilah dia Ibrahim, pergi untuk
menyampaikan dan menjelaskan kepada manusia, bahwasanya Allah itu esa, dan
dialah tuhan. Dialah yang berhak disembah, dan dialah yang wajib di sembah satu
satunya, dan meninggalkan penyembahan berhala seluruhnya, karena berhala itu
tidak memiliki manfaat dan tidak membahayakan.
3.
Seruan Untuk Bapaknya
Ibrahim pergi keayahnya, dan ibrahim
berbicara dengan perkataan yang indah, Ibrahim berkata kepada ayahnya: wahai
ayah, saya anakmu dan sungguh tuhanku telah menjadikan saya seorang rosul, dan
Allah memberikan saya ilmu dan pengetahuan tentang sesuatu yang banyak. Dan
berhala-berhala ini tidak member manfaat kepada kita, dan barang siapa yang menyembahnya
maka sesungguhnya dia telah menyembah syetan,
dan perkara ini akan berahir dengan adzab sangat pedih, dan balasan yang
pedih pada hari kiamat, maka kembalilah wahai bapakku dari berhala-berhala ini.
Dan janganlah menyembah kecuali kepda Allah tuhan semesta alam.
4.
Kemarahan Dan Kesabaran
Tatkala Ibrahim menunjukan seruan
ini kepada ayahnya, dia marah dan enggan mendengarkan perkataan Ibrahim,
Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, Hai Ibrahim? Apakah
kamu Ibrahim akan meninggalkan sembahan kami? Sungguh jika kamu tidak kembali
menyembah berhala-berhala itu kami tidak akan membunuhmu, maka tinggalkan aku,
dan menjaulah dari saya, dan takutlah kamu dari kemurkaan dan kemarahan saya,
dan hal itu tidak terjadi sama Ibrahim, kecuali Ibrahim menerima ancaman
bapaknya dengan hati yang tenang. Dan Ibrahim menjawabnya dengan firman Allah. Berkata Ibrahim:
"Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu
kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku. (48)Dan aku akan
menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan
berdoa kepada Tuhanku,
Dan Ibrahim meninggalkan bapaknya
dan pergi, dan dia sangat sedih terhadap kekufuran bapaknya. Dan dia kembali
kepada kaumnya setelah meninggalkan bapaknya,
dan Ibrahim melanjutkan dakwahnya kejalan yang benar dengan sabar penuh
dengan toleransi.
5.
Kehancuran Berhala-Berhala
Ibrahim ingin
memperlihatkan orang-orang kafir dengan penglihatan mereka bahwasannya
berhala-berhala itu tidak bermanfaat, maka Ibrahim pergi ketempat ibadah mereka
yang berisi berhala-berhala, dan tempat itu kosong dari manusia/orang-orang.
Dan Ibrahim memulai tindakan pertama dan mengolok-olok berhala-berhala yang
sedang berdiri: ("lalu ia berkata Apakah kamu tidak makan (92). Kenapa
kamu tidak menjawab?"
` Kemudian Ibrahim membawa sebuah kapak dan memulai memukul
berhala-berhala itu dari arah kanan dan arah kiri dan Ibrahim telah
menghancurkan berhala-berhala itu kecuali satu berhala, Ibrahim menggantungkan
kapak di kepalanya, kemudian keluar. Dan tatkala manusia/orang-orang masuk di
tempat penyembahan itu dan mereka melihat ini, mereka berkata: Mereka bertanya:
"Siapa yang melakukan ini
terhadap tuhan-tuhan Kami ? Dan sebagian diantara mereka mengatakan: firman
Allah:60. Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela
berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ".Sungguh kami telah
mengetahuinya. Kalau begitu pergilah mereka ke Ibrahim untuk menghukumnya atas
dosanya yang besar.
6.
Memanfaatkan Kesempatan
Dan mereka mendatangkan Ibrahim dan
mengumpulkan orang, dan sesungguhnya ini adalah kesempatan yang bagus, Ibrahim
a s merasa gembira dengan kesempatan itu, karena dia sekaran bisa berdakwah
kepada manusia yang berkumpul itu. Setelah mereka menyaksikan kebodohan apa yang
mereka sembah. Pertanyaan dan penuntutan itu di mulai. 62. Mereka bertanya:
"Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan Kami, Hai
Ibrahim?" 63. Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar Itulah
yang melakukannya, Maka Tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat
berbicara". Dan mereka melihat satu sama lain kemudia mereka mengatakan:
65. "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa
berhala-berhala itu tidak dapat berbicara." disini telah membuktikan kegagalan mereka dan
ketidakmampuan mereka menolak dari kebenaran. Mereka telah mengetahui bahwa batu itu tidak bisa berbicara, dan tidak bisa berbuat
apa-apa.
7.
Ini Cara/Jalan Saya
Ketik ibrahim mengucapkan :66. Ibrahim berkata: Maka Mengapakah kamu menyembah selain Allah
sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi
mudharat kepada kamu?" 67. Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah
selain Allah. Maka Apakah kamu tidak memahami?
sesungguhnya Mereka tidak berpikir atau
tidak memahami. Dan sungguh Ibrahim A.S telah
menjelaskan kepada mereka tentang dakwahnya, dan bahwasannya
wajib bagi setiap manusia
untuk percaya atau beriman kepada Allah, dan menyembah kepada Allah, dan jangan
berdoa atau meminta kecuali kepada Allah. Akan tetapi hatinya
kaum itu belum bisa mengambil manfaat, tapi
mereka takut terhadap keadaan atau tempat mereka berada: 68. Mereka berkata:
"Bakarlah Dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak
bertindak", Akhirnya mereka telah memutuskan, untuk membuang atau melempar ibrahim ke dalam api agar
supaya ibrahim mati, dan dosanya ibrahim adalah bahwasannya dia percaya kepada
Allah satu-satunya..
9. Api Tidak Membakar/ Menyakiti Ibrahim
Dan mereka melemparkan ibrahim ke dalam api setelah dinyalakannya, akan tetapi ia tidak takut, karena Ibrahim sangat
kuat imannya dan Allah akan menyelamatkannya (ibrahim). Dan ini adalah perkara/perintah yang turun
dari langit: 69. Kami
berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi
Ibrahim",
Dan api itu padam tanpa membakar/menyakiti ibrahim, dan orang-orang itu
menjadi heran dan mereka malu terhadap sikap mereka yang memalukan itu,
dan Allah mengatakan: 70. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, Maka Kami
menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.
10.
BersamaNamrud
Raja mendengarnya, dan memintanya ke istana, dan bertanya:
Tuhan siapa yang engkau ajak kami kepadanya? Apakah ada tuhan selain saya? Ibrahim
berkata:258. "Tuhanku ialah yang menghidupkan dan mematikan” Maka Namrudz
mengatakan "Saya dapat menghidupkan dan mematikan". saya membunuh
siapa yang saya kehendaki dan memaafkan siapa yang saya kehendaki. Dan disini
Nampak kecerdasan Ibrahim A.S berikut
ini adalah Namrudz bertanya sebuah pertanyan yang susah kepadanya 60. Mereka berkata: "Kami
dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama
Ibrahim "Sesungguhnya Allah
menerbitkan matahari dari timur, Maka terbitkanlah Dia dari barat," lalu
terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang
yang zalim. Siapa yang
menghidupkan dan mematikan semua khendak darinya. maka namrudz mengatakan: Saya salut dan
Amit) yang membunuh dan saya ingin mengampuni yang saya inginkan. Di sini,
kecerdasan Ibrahim Berikut adalah pertanyaan yang sulit meminta
Alnmroz.
11. Menyembah
bitang-bintang
Ibrahim a s
berhenti pada kaum yang meneyembah bintang-bintang, dan dia suka mengikuti
bersama mereka gaya diskusi dan percakapan mereka, agar supaya mereka
meninggalkan penyembahan bintang-bintag itu, maka Ibrahim naik ketempat yang
tinggi. (dan orang-orang melihatnya) dan ibrahim melihat keatas langit maka dia
pun melihat bintang-bintang maka dia berteriak dan menyatakan ini adalah
tuhanku. Sesungguhnya dia indah. Dan Ibrahim memperlihatkan kegembiraannya di
depan orang-orang kafir. Dan setelah itu. Bintang-bintang itu hilang (mati),
maka Ibrahim memperlihatkan kesedihanya dan berkata sungguh tuhan itu telah
hilang. Kalau begitu bintang bintag itu bukanlah tuhanku, tuhan itu tidak hilang.
Dan Ibrahim mencari tentang tuhan selain bintang-bintang itu. Dan Ibrahim
mengalihkan pandangannya pada bulan, sesungguhnya bulan itu lebih indah dan
lebih besar. Ibrahim baru mengatakan: inilah tuhanku. Dia lebih besar dan
indah, dan ini tidak akan hilang, dan akan tetapi bulan itu tidak mendengar
perkataan Ibrahim, dan hilang pada pagi hari, dan Ibrahim menampakan
kesedihanya yang baru, dan matahari keluar bersinar pada pagi hari, maka ibrahm
berkata: sesungguhnya matahari ini lebih besar dari bulan, dan ini tidak akan
hilang seperti bintang dan bulan, dan Ibrahim menunggu sampai sore, akan tetapi
matahari itu hilang, dan ketika Ibrahim a s menjelaskan kepada orang-orang yang
sebenarnya, dan megatakan:(bintang itu tenggelam dan menghilang dan bulan itu pergi
dan tidak kembali, dan matahari hilang cahayanya. Kalau begitu siapakah tuhan
yang sebenarnya? Sesungguhnya tuhan itu adalah Allah, dia pencipta bintang,
bulan dan matahari dan pencipta alam semesta seluruhnya). Dan Ibrahim gembira,
berteriak dan bersorak. ( sungguh saya telah tahu wahai tuhan kami, bahwasanya
engkau betul betul Allah, engkaulah tuhan kami tiada tuhan selain engkau, dan
engkau tidak hilang selamanya, dan engkau bersamaku, karena saya seorang
mukmin, dan engkau mencintai orang-orang yang beriman)
12.
Hijrahnya Ibrahim ke mekkah.
Ibrahim
meninggalkan negrinya, dan berangkat bersama istrinya yang terakhir yaitu Hajar
dan juga anaknya Ismail ke makkah, dan tidak menemukan pepohonan, dan disana di
tinggalkanya keluarga kesilnya di mekka, dan kembali ketepat semula, dan tidak
tersedia makanan dan menangis anaknya. Dan ibunya panic berlari lari kesana
kemari mencari sumber air, dan ketika dia disisi anaknya dia menemukan ismail
menghentakan kedua kakinya yang mungil ketanah, kemudian ibu ismail melihat air
di antara sela-sela batu, kemudian air memancar dengan keras, dan segera
mengambil tempat dan meminumnya, dan manusia berkumpul di sekitar air dengan
nama Sumur zam-zam. Dan kehidupan di mulai kembali, dan Ibrahim kembali
kekeluarga kecilnya, dan di tempat itu terdapat air dan Allah memperintahkan
untuk membangun ka’bah bersama anaknya Ismail dan mengangkat pondasi pertama
untuk rumah ibdah kepada Allah. Dan Allah berfirman ” dan ingatlah ketika
Ibrahim meninggikan pondasi baitullah bersama ismail seraya berdo’a.
No comments:
Post a Comment