Wednesday, November 22, 2017

Terjemahan Kitab al-Arabiyatu Baena Yadaeka "Mukjizat Yang Kekal"



MUKJIZAT YANG KEKAL

1.      Al-Qur’an adalah mukjizat: Al-Qur’an adalah mukjizat Rasulullah SAW yang diturunkan kepadanya secara berangsur-angsur

Memperkuat hati Rasulullah dan hati kaum muslimin agar menjaga al-Qur’an dengan mudah. Sebagaimana Allah berfirman
                              
“Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar) QS Al-Furqan ayat 32.

2.      Rasulullah SAW memiliki mukjizat yang lain, diantaranya membela bulan dan mengeluarkan air dari jari-jarinya sebagaimana mukjizat yang dimiliki oleh Rasul-rasul sebelumnya

                    
Seperti tongkat Nabi Musa AS, Onta Nabi Shaleh AS. Dan sungguh mukjizat itu telah hilang

Dari kenyataannya, dan berita-beritanya tinggal dijadikan sebagai pelajaran adapun mukjizat Rasul yang kekal yaitu Al-Qur’anul Karim dan ia akan kekal hingga hari

Kiamat. Allah berfirman: sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami juga yang akan menjaganya”. QS Al-Hijr ayat 9. Dan sungguh jika Manusia dan Jin ragu akan Al-Qur’an,

Maka berikanlah yang semisal dengannya, sesungguhnya kamu tidak akan mampu. Allah berfirman: “. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain" (QS Al-Isra ayat 88)



3.      Kemukjizatan Al-Qur’an: Al-Qur’an itu mukjizat dengan gaya bahasa, lafadz dan makna, sebagaimana bahwasanya ada perkara yang banyak menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an. Dan manakalah


Ilmu itu berkembang, kemudian gambaran-gambaran yang baru telah Nampak menguatkan mukjizat ini: Bahwa sanya Al-Qur’an itu datang dengan banyak berita tentang Umat

Terdahulu dan kisah tentang mereka, sebagaimana berisi kemampuan besar dari ilmu dan pengetahuan yang belum diketahui oleh Manusia
Sebagaimana Al-Qur’an itu datang untuk memperbaiki akidah Manusia, ibadah mereka, kehidupan social mereka dan politik ekonomi, sebgaimana Allah berfirman
“Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu “ (An-Nahl:89)


4.      Turunnya Al-Qur’an: Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril, sebagai mana firman Allah


(193) Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), (194). Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, (195). Dengan bahasa Arab yang jelas. (QS. Asy-Syu’aro: 193-195)




5.      Al-Qur’an Periode Mekka dan Madinah:  Al-Qur’an itu ada periode Mekka dan ada periode Madinah. Al-Qur’an Makkiya adalah yang turun sebelum


Hijrah, walaupun turunnya diluar Mekkah, Al-Qur’an periode madinah, yakni yang turun setelah Nabi hijrah walaupun turunnya di Mekkah.


Mekka. Dan surah Makkiya memiliki ciri-ciri surahnya pendek menjadikan mudah dihafal, Al-Qur’an Makkiyah mengandung

Diantaranya, mengesakan Allah, ajakan kepada Islam, hari kiamat, kisah-kisah Nabi dan Rasul AS
Dan lainnya. Dan kandungan Al-Qur’an periode Makkiyah kira-kira 1/3 Al-Qur’an. Sedangkan Al-Qur’an periode Madinah sutah dan ayatnya pendek-pendek

Dan kandungannya berisi tentang hal-hal yang baru, seperti pembagian harta, pelanggaran, hak-hak dan lainnya.

6.      Pengumpulan Al-Qur’an dan pembukuannya: turunnya Al-Qur’an kira-kira sekitar 23 tahun dan kepada Rasulullah diperintahkan untuk menjaga

Al-Quran dan semua ayat yang telah diturunkan kepadanya atau ayat-ayat diperintahkan untuk ditulisnya, dan menyuruh menempatkan ayat pada surah.

Dan menyuruh untuk menyatukan Al-Quran kedalam 1 Mushab dalam kehidupan Rasulullah SAW, dan AL-Quran terkumpul pada masa ke

Khalifahan Abu bakar assiddiq Radiallahu Anhupada tahu 12 Hijria setelah terjadinya perang
Yamama dengan orang-orang murtadin, yang telah menewaskan sekitar 70 ulama. Dan pada akhir hayat Abu Bakar Radiallahu Anha masih menyisahkan tugas pengumpulan.

Kemudian pengumpulan itu dilanjutkan pada masa Khalifa Umar bin Khattab RA. Dan pada saat Umar bin Khttab meninggal mushaf itu dijaga oleh anaknya
Hafdzof RA. Yang kemudian menyampaikan kepada Utsman bin Affawn RA, ketika Utsman memintanya. Kemudian ditulislah
Al-Qur’an pada masa pemerintahan Utsman bin Affan dan memerintahkan untuk menngumpulkannya kedalam 1 Mushaf, ditakutkan dari perbedaan diantara Manusia memiliki mushaf-mushaf yang berbeda dan hampir terjadi


perselisihan diantara manusia disebabkan oleh fitnah, kemudian memerintahkan untuk menghapus perbedaan penulisan kitab,
dan mengirimkan kitab yang telah ditetapkan kepada seluruh penjuru daerah, dan menjaga darinya dari satu mushaf, dan itulah yang digunakan bersama-sama.

No comments:

Makalah: Mahabbah, Makrifah

BAB I PENDAHULUAN   A.      Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia larut dan terbuai dalam din...