Wednesday, November 22, 2017

Terjemahan Kitab al-Arabuyatu Baena Yadaeka "Sunnah-Sunnah Nabi"



Sunnah-sunnah Nabi
1.      Sunnah-sunnah Nabi adalah : Segala perkataan Rosulullah maupun perbuatannya dan juga ketetapannya. Dan telah datang juga pembeda terhadan Al-qur’an, Sebagaiman yang allah telah firmankan didalam alquran yang artinya :  keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.
2.      Dan juga sunnah-sunnah Nabi merupakan  wahyu dari Allah, sebagaimana yang Allah firmankan didalam Al-Qur’an yang artinya. : dan tidaklah Dia (Rosulullah) berbicara tampa wahyu. Dan apapun yang dia katakan adalah merupakan wahyu dari allah. Sebagaimana juga telah rasulullah katakan bahwa : dan tidaklah  aku telah diberikan al-qur’an dan semisalnya untuk mereka (ummat islam)
3.      Dan juga sunnah-sunnah Merupakan syariat Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Maka dari itu kita ( ummat islam ) harus mengikutinya sebagai tanda ketaatan kita terhadap Islam. Dan kita ( islam ) juga tidak diperbolehkan untuk mengingkarinya. Maka dengan demikianlah agar mudah untuk mempersatukan ummat muslim diseluruh alam semesta ini. Dan ayat-ayat yang telah tercatat diatas merupakan ayat-ayat yang tidak ada keraguan didalmnya. Sebagaimana ayat yang ada dibawa ini yang artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. Dan ayat yang lain juga mengatakan Bahwa : Barang siapa yang telah taat terhadap Rosulullah maka ia juga telah menaati Allah. Dan di ayat lain juga mengatakan bahwa : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan diayat yang lain juga mengatakan yang artinya bahwa : Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. Dan di ayat yang lai juga mengatakan yang artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
4.      Dan juga telah terdapat dalam hadis-hadis Nabi tentang wajibnya ummat islam untuk mengikuti sunnah-sunnah Rosulullah, Demikian diantranya adalah yang artinya : Barang siapa yang taat terhadapku maka dia akan masuk surga dan barang sia inggakr teradapq maka iya telah inggakr terhadapaku dan dia akan masuk kedalam neraka. Sebagaimana hadis Nabi yang mengatakan bahwa : Disuatu saat banyak manusia yang akan ingkar terhadap Nabi. Dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak mendapatkan petunjik dari Al-Qur’an maupun dari hadis Nabi
5.      Demikian juga hadis Rosulullah yang mengatakan bahwa : Rasulullah saw. membaca firman Allah yang berbunyi: Dialah yang menurunkan Alkitab (Alquran) kepada kamu. Di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok isi Alquran dan yang lain ayat-ayat mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya melainkan orang-orang yang berakal. Setelah membaca firman tersebut Rasulullah saw. bersabda: Apabila kamu melihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dari Alquran, maka mereka itulah orang-orang yang telah disebut oleh Allah. Maka waspadalah terhadap mereka.
6.      Demikian juga dengan hadis Nabi yang mengatakan bahwa : Kami pernah keluar bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan di mana orang-orang banyak yang tertimpa musibah. Lalu Abdullah bin Ubay berkata kepada para pengikutnya: Janganlah kamu memberikan perbelanjaan kepada orang-orang Muhajirin yang ada di sisi Rasulullah saw. supaya mereka bubar meninggalkan Rasulullah saw. dari sekitarnya Zuhair berkata: Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah daripadanya. Kata Zaid bin Arqam selanjutnya: Lalu aku datang melaporkan kepada Nabi saw. tentang ucapan Abdullah bin Ubay itu. Rasulullah saw. memanggil Abdullah bin Ubay untuk menanyakan hal itu. Tetapi, Abdullah bersumpah tidak pernah berkata demikian. Dia berkata: Zaid berbohong kepada Rasulullah saw. Aku merasa sangat susah mendengar perkataan itu, sampai Allah menurunkan ayat yang menyatakan kebenaranku: Apabila orang-orang munafik datang kepadamu. Kemudian Nabi saw. memanggil mereka (Abdullah bin Ubay dan para pengikutnya) untuk dimintakan ampun, tetapi mereka membuang muka (menolak dan berpaling), Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandarkan. Mereka sebenarnya adalah orang-orang yang bertubuh bagus.
7.      Demikian juga dengan hadis Nabi yang mengatakan Bahwa : Syahadat yang  tidaklah sah sehingga terkumpul padanya tiga hal: keyakinan hati, ucapan lisan dan menyampaikan kepada orang lain. Dalam kondisi tertentu terkadang diperbolehkan untuk tidak menyampaikan kepada orang lain. Makna  Syahadat “la ilaha illa’llahu” adalah menafikan hak disembah pada selain Allah dan menetapkan hanya Allah-lah yang berhak untuk disembah. Konsekuensinya harus mentauhidkan Allah dalam ibadah, oleh karena itu kalimat tersebut dinamakan sebagai kalimat tauhid.

No comments:

Makalah: Mahabbah, Makrifah

BAB I PENDAHULUAN   A.      Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia larut dan terbuai dalam din...