1.
Abu Harairah Radhiyallahu ‘anhu (wafat 57 H)
Abu Hurairah adalah
sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadist Nabi Shallallahu alaihi wassalam
, ia meriwayatkan hadist sebanyak 5.374 hadist.
Abu Hurairah memeluk
Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang Khibar, Rasulullah sendirilah
yang memberi julukan “Abu Hurairah”, ketika beliau sedang melihatnya membawa
seekor kucing kecil. Julukan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam itu
semata karena kecintaan beliau kepadanya.
Allah Subhanahu wa
ta’ala mengabulkan doa Rasulullah agar Abu Hurairah dianugrahi hapalan yang
kuat. Ia memang paling banyak hapalannya diantara para sahabat lainnya.
Pada masa Umar bin Khaththab
menjadi Khalifah, Abu Hurairah menjadi pegawai di Bahrain, karena banyak
meriwayatkan hadist Umar bin Khaththab pernah menantangnya dan ketika Abu
Hurairah meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassalam :” Barangsiapa
berdusta mengatasnamakanku dengan sengaja, hendaklah ia menyediakan pantatnya
untuk dijilat api neraka”. Kalau begitu kata Umar, engkau boleh pergi dan
menceritakan hadist.
Syu’bah bin al-Hajjaj
memperhatikan bahwa Abu Hurairah meriwayatkan dari Ka’ab al-Akhbar dan meriwayatkan
pula dari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, tetapi ia tidak membedakan
antara dua riwayatnya tersebut. Syu’bah pun menuduhnya melakukan tadlis, tetapi
Bisyr bin Sa’id menolak ucapan Syu’bah tentang Abu Hurairah. Dan dengan tegas
berkata: Bertakwalah kepada allah dan berhati hati terhadap hadist. Demi Allah,
aku telah melihat kita sering duduk di majelis Abu Hurairah. Ia menceritakan
hadist Rasulullah dan menceritakan pula kepada kita riwayat dari Ka’ab
al-Akhbar. Kemudian dia berdiri, lalu aku mendengar dari sebagian orang yang
ada bersama kita mempertukarkan hadist Rasulullah dengan riwayat dari Ka’ab.
Dan yang dari Ka’ab menjadi dari Rasulullah.”. Jadi tadlis itu tidak bersumber
dari Abu Hurairah sendiri, melainkan dari orang yang meriwayatkan darinya.
Cukupkanlah kiranya
kita mendengar kan dari Imam Syafi’I:” Abu Hurairah adalah orang yang paling
hapal diantara periwayat hadist dimasanya”.
Marwan bin al-Hakam
pernah mengundang Abu Hurairah untuk menulis riwayat darinya, lalu ia bertanya tentang
apa yang ditulisnya, lalu Abu Hurairah menjawab :” Tidak lebih dan tidak
kurang dan susunannya urut”.
Abu Hurairah
meriwayatkan hadist dari /abu Bakar, Umar, Utsman, Ubai bin Ka’ab, Utsman bin
Za’id, Aisyah dan sahabat lainnya.
Sedangkan jumlah orang
yang meriwayatkan darinya melebihi 800 orang, terdiri dari para sahabat dan
tabi’in. diantara lain dari sahabat yang diriwayatkan adalah Abdullah bin
Abbas, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, dan Anas bin Malik, sedangkan
dari kalangan tabi’in antara lain Sa’id bin al-Musayyab, Ibnu Sirin, Ikrimah,
Atha’, Mujahid dan Asy-Sya’bi.
Sanad paling shahih
yang berpangkal daripadanya adalah Ibnu Shihab az-Zuhr, dari Sa’id bin al-Musayyab,
darinya (Abu Hurairah).
Adapun
yang paling Dlaif adalah as-Sari bin Sulaiman, dari Dawud bin Yazid al-Audi
dari bapaknya (Yazid al-Audi) dari Abu Hurairah. Ia wafat pada tahun 57 H di
Aqiq
No comments:
Post a Comment