1.
'Abdullah bin 'Abbas Radhiyallahu 'anhu (wafat 68 H)
Abdullah bin Abbas
adalah sahabat kelima yang banyak meriwayatkan hadist sesudah Sayyidah Aisyah,
ia meriwayatkan 1.660 hadits.
Dia adalah putera
Abbas bin Abdul Mutthalib bin Hasyim, paman Rasulullah dan ibunya adalah Ummul
Fadl Lababah binti harits saudari ummul mukminin Maimunah.
Sahabat yang
mempunyai kedudukan yang sangat terpandang ini dijuluki dengan Informan Umat
Islam. Beliaulah asal silsilah khalifah Daulat Abbasiah. Dia dilahirkan di
Mekah dan besar di saat munculnya Islam, di mana beliau terus mendampingi
Rasulullah sehingga beliau mempunyai banyak riwayat hadis sahih dari Rasulullah
. Beliau ikut di barisan Ali bin Abi Thalib dalam perang Jamal dan perang
Shiffin. Beliau ini adalah pakar fikih, genetis Arab, peperangan dan sejarah.
Di akhir hidupnya dia mengalami kebutaan, sehingga dia tinggal di Taif sampai
akhir hayatnya.
Abdullah lahir tiga
tahun sebelum hijrah dan Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam mendoakannya “Ya
Allah berilah ia pengertian dalam bidang agama dan berilah ia pengetahuan
takwil (tafsir)”.Allah mengabulkan doa Nabi-nya dan Ibnu Abbas belakangan
terkenal dengan penguasaan ilmunya yang luas dan pengetahuan fikihnya yang
mendalam , menjadikannya orang yang dicari untuk di mintai fatwa penting
sesudah Abdullah bin Mas’ud, selama kurang lebih tiga puluh tahun.
Tentang Ibnu Abbas,
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah berkata :”Tak pernah aku melihat seseorang
yang lebih mengerti dari pada Ibnu Abbas tentang ilmu hadits Nabi Shallallahu
alaihi Wassalam serta keputusan2 yang dibuat Abubakar ,Umar , dan Utsman“.
Begitu pula tentang
ilmu fikih ,tafsir ,bahasa arab , sya’ir , ilmu hitung dan fara’id. Orang suatu
hari menyaksikan ia duduk membicarakan ilmu fiqih, satu hari untuk tafsir, satu
hari lain untuk masalah peperangan, satu hari untuk syair dan memperbincangkan
bahasa Arab. Sama sekali aku tidak pernah melihat ada orang alim duduk
mendengarkan pembicaraan beliau begitu khusu’ nya kecuali kepada beliau. Dan
setiap pertanyaan orang kepada beliau, pasti ada jawabannya”.
Menurut An-Nasa’I,
sanad hadits Ibnu Abbas paling Shahih adalah yang diriwayatkan oleh az-Zuhri,
dari Ubaidullah bin Abdullah bin ‘Utba, dari Ibnu abbas. Sedangkan yang paling
Dlaif adalah yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Marwan as-Suddi Ash-Shaghir
dan Al-Kalabi, dari Abi Shalih. Rangkaian ini disebut silsilah Al-Kadzib
(silsilah bohong).
Ibnu
Abbas mengikuti Perang Hunain, Thaif, Penaklukan Makkah dan haji wada’. Ia
menyaksikan penaklukan Afrika bersama Ibnu Abu as-Sarah. Perang Jamal dan
Perang Shiffin bersama Ali bin Abi Thalib. Ia wafat di Thaif pada tahun 68 H.
Ibnu al-Hanafiyah ikut menshalatkanya
No comments:
Post a Comment