1.
Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu (wafat 45 H)
Nama lengkapnya
adalah Zaid bin Tsabit bin Adh-Dhahak bin Zaid Ludzan bin Amru, dia masuk islam
ketika umur 11 tahun ketika perang Badar terjadi.
1)
Perjalanan
hidupnya.
Nabi menyerahkan
bendera Bani Malik bin an-Najjar kepada ‘Imarah sebagai komandan perang Tabuk,
lalu Nabi mengambilnya dan diserahkan kepada Zaid bin Tsabit. Ketika beliau
memintanya, maka Imarah bertanya,” Ya Rasulullah, apakah engkau akan
menyerahkan sesuatu yang engkau berikan kepadaku?. Beliau menjawab,” Tidak,
tetapi al-Quran harus didahulukan, dan Zaid bin Tsabit lebih banyak menguasai
bacaan Al-Quran daripadamu”.
Zaid juga sebagai
penulis wahyu bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
Saat Umar menjadi
Khalifah dia diangkat sebagai amir (gubernur) Madinah sebanyak 3 kali di
ibukota atau di wilayah pusat kekuasaan, dan dia juga ditugaskan untuk
mengumpulkan al-Quran atas perintah Abu Bakar dan Umar sebagai mana dijelaskan
dalam riwayat yang diriwayatkan oleh Bukhari : “Zaid bin Tsabit berkata” Aku
disuruh menghadap Abu Bakar berkenaan dengan pembunuhan yang dilakukan penduduk
Yamamah, dan ketika itu dihadapan nya ada Umar bin al-Khaththab. Lalu Abu Bakar
berkata, “Jika perang terus berkecamuk banyak memakan korban jiwa kaum
muslimin, banyak para penghapal al-Quran di negeri ini terbunuh, dimana
akhirnya banyak bagian al-Quran yang hilang maka agar al-Quran dibukukan, aku
berpandangan sama dengan Umar, engkau laki laki yang cerdas dan masih muda, maka
cari dan kumpulkanlah (Mushaf) al-Quran”.
Zaid bin Tsabit
adalah seorang ulama yang kedudukannya sama dengan para ulama dari kalangan
sahabat lainnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,” Umatku
yang paling menguasai ilmu Faraidh adalah Zaid bin Tsabit”.
Riwayat
lain yang senada terdapat dalam riwayat Imam an-Nasa’I dan Ibnu Majah, dimana
nabi bersabda,” Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar, yang paling kuat
kesaksiannya dihadapan Allah adalah Umar, yang paling diakui perasaan malunya
adalah Utsman dan yang paling menguasai faraidh adalah Zaid bin Tsabit”.
Ketika Zaid bin
Tsabit wafat maka Abu Hurairah berkata,” Telah wafat orang terbaik dari umat
ini semoga Allah menjadikan Ibnu abbas sebagai penggantinya”.
2)
Wafatnya
Ia wafat di Madinah
pada tahun 45 H dalam usia 56 tahun (dalam riwayat lain ia wafat tahun 51 H
atau 52 H)
No comments:
Post a Comment